Kasus Kematian Sapi Merambah ke Mateng

  • Bagikan
Tim Kesehatan melakukan pemeriksaan sekaligus pemberian vaksin terhadap sapi milik warga di Dusun Patulana, Desa Budong-Budong Topoyo, Mamuju Tengah, Senin 20 Februari 2023.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Kasus kematian sapi kini terlapor dari wilayah Mamuju Tengah (Mateng). Tim kesehatan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar bersama pemerintah kabupaten gerak cepat melakukan penelusuran.

Informasi dari masyarakat Mateng menyebutkan adanya sapi milik warga yang tiba-tiba mati. Dikhawatirkan terserang virus Jembrana seperi kasus yang kini melanda Kabupaten Polewli Mandar, Majene dan Kabupaten Mamuju.

Kepala Bidang Peternakan di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar, Kadar menerangkan tim kesehatan langsung terjun ke lokasi melakukan pemeriksaan menyeluruh setelah menerima laporan tersebut.

“Total kematian sapi ada enam dalam waktu tiga hari. Kami sementara investigasi hari ini, tim dari provinsi dan Kabupaten Mateng turun melakukan pengambilan sampel untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner Maros (BBVET) Maros sekaligus dilakukan pengobatan,” kata Kadar, Senin 20 Februari 2023.

Awalnya kata dia, dua ekor milik warga bernama Busmi dan Ghalib ditemukan mati pada hari Kamis. Kasus ini ditemukan di Dusun Pantulan, Desa Budong-Budong Kecamatan Topoyo, Mateng.

“Namun sapi milik Busmi saat ditemukan sudah membusuk. Kemudian satu ekor mati di hari Jumat milik pak Heri. Di hari Minggu kematian kembali terjadi tiga ekor sapi milik pak Imran, pak Asgar, dan pak Muhlis,” papar Kadar.

Pihaknya belum dapat memastikan apakah kematian sapi itu akibat virus Jembrana atau tidak sebelum ada hasil laboratorium dari BBVET.

Namun sebagai langkah antisipasi pihaknya telah memberikan vaksin terhadap sapi warga yang berada di wilayah terdampak. “Kami masih investigasi, kita belum tau hasilnya apa,” jelasnya.

Kasus Terus Meningkat

Kadar menambahkan, untuk sementara total kasus dan kematian akibat Jembrana di Sulbar, terus meningkat.

“Berdasarkan update kasus yang ada di tiga kabupaten di Sulbar ada 442 kasus dan kematian ada 188 selama tahun 2023, di Sulbar,” beber Kadar.

Sebelumnya Kepala Stasiun Karantina Kelas II Mamuju Agus Karyono mengatakan, pihaknya mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka mencegah penyebaran jembrana.

“Menghentikan sementara pengiriman ternak sapi yang berasal dari kabupaten Majene, Polman dan Mamuju keluar Sulbar tersebut sampai dengan penyakit Jembrana tersebut dapat dikendalikan,” kata Agus.

Pihaknya juga telah memperketat pengawasan lalu lintas ternak di Pelabuhan Silopo Polman, Palipi Majene, dan Pelabuhan Belang-belang di Mamuju agar tidak ada sapi-sapi yang dikirim ke luar Sulbar.

Selain itu mendorong Otoritas Veteriner dan Dinas Peternakan untuk segera meningkatkan langkah pencegahan berupa vaksinasi jembrana untuk sapi-sapi sehat. (idr/chm)

  • Bagikan

Exit mobile version