MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Sekprov Sulbar Muhammad Idris membuka secara resmi Training of Trainers (TOT) Da’i Peduli Inflasi yang digelar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar di Hotel Maleo Mamuju, Kamis 9 Maret 2023.
Pada TOT tersebut BI melibatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Kanwil Kemenag Sulbar. BI juga menghadirkan narasumber dari Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri, Ahli Ekonomi Syariah BI Rifki Ismal, serta perwakilan Kanwil Kemenag Sulbar yang juga Sekertaris MUI Sulbar Muh Sahlan.
Muhammad Idris mengatakan, meskipun Sulbar masuk dalam posisi keenam secara nasional pengendalian inflasi, namun kewaspadaan harus terus dilakukan.
“Sehingga melalui TOT ini bahwa darah ini harus dijaga betul, sehingga kita tidak terbenam di kondisi inflasi yang sangat tinggi,” kata Idris.
Tidak hanya itu, ia juga mengajak para da’i bersama ulama untuk terlibat dalam penanganan seperti isu stunting, pernikahan dini, dan anak tidak sekolah.
“Saya berharap setelah TOT ini ada agenda yang akan disusun para da’i untuk terus melakukan pelatihan dalam waktu satu dua minggu kedepan sebelum memasuki Ramadan,” ujarnya.
Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulbar Ahmad mengatakan, kegiatan digelar sebagai upaya antisipasi terjadinya inflasi memasuki bulan puasa ramadhan 2023, 1444 Hijriah.
“Kita sengaja melibatkan ulama, beberapa Minggu lagi akan memasuki puasa, umumnya inflasi itu terjadi menjelang puasa,” ucapnya.
Ia mengatakan, inflasi tidak hanya disebabkan karena suplai dan pasokan barang, tetapi juga karena tingkat konsumsi berlebihan.
Sehingga ia mengajak keterlibatan para ulama melalui tauziah dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih hemat berbelanja bijak jelang puasa.
Sementara Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulbar Muh Sahlan menuturkan, kegiatan yang digelar BI Sulbar dengan menggandeng MUI Sulbar tentu membawa dampak positif.
“Tentu masalah inflasi sangat penting bagi kehidupan masyarakat kita. Apalagi dari sisi ekonomi sangat luar biasa sekali. Sehingga BI hadir untuk memberikan pemahaman apa sebenarnya itu inflasi,” jelas Sahlan.
Tak dipungkiri, kata dia, setiap masuk Ramadan harga-harga kebutuhan pojok melonjak. Untuk itu harga-harga perlu distabilkan. (idr)