BOGOR, SULBAR EXPRESS – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, tepat pada 21 April 2023 pukul 13.45 WIB mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) yang mewakili PDIP pada Pemilu 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Usai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP, Megawati Soekarnoputri kemudian secara simbolis memakaikan kopiah warna hitam kepada Gubernur Jawa Tengah itu.
Apa maksudnya?
Dalam sambutannya, Megawati mengatakan bahwa kopiah adalah salah satu ciri khas budaya Indonesia. Ia ingin, seluruh masyarakat Indonesia nantinya memandang Ganjar Pranowo sebagai masyarakat Indonesia yang mewakili seluruhnya, bukan mewakili agama atau suku tertentu.
“Saya ketua Umum PDIP akan memberikan kopiah. Karena kalau kita melihat budaya orang Indonesia itu sebenarnya berkopiah. Dan Bung Karno mengatakan itu adalah identitas dari nasionalisme kita. Yang disebut nasional dan religius. Semoga hal ini bisa dijadikan simbol bagi seluruh rakyat Indonesia. Siapapun tidak melihat apapun agamanya, tapi tentunya harus sebagai warga bangsa,” ujar Megawati, sesaat sebelum memakaikan kopiah hitam kepada Ganjar Pranowo, di Istana Batutulis, Bogor, Jumat 21 April 2023.
Sebagaimana diketahui, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP, bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2023.
Megawati bukan tanpa alasan memilih deklarasi pada Hari Kartini. Dalam pernyataan Megawati mengatakan, tanggal 21 April dipilih karena pada tanggal ini Presiden Soekarno menetapkan RA Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan nasional.
“Beliau sosok pembebas perempuan pelopor perjuangan kaum perempuan, ini bukan sekadar perjuangan emansipasi belaka, bukan pula hanya sekadar politik afirmatif, namun menyangkut hal mendasar terkait harkat dan martabat kaum perempuan. Sebab kata Bung Karno perempuan adalah jalan peradaban,” katanya.
Megawati juga menyebut, sayap burung garuda kanan dan kiri adalah laki-laki dan perempuan. Jika salah satunya ada yang patah, apalagi perempuannya, maka burung Garuda tidak bisa terbang ke angkasa. “Sebab itu saya sengaja memilih 21 April,” pungkasnya. (fin/*)