POLMAN, SULBAR EXPRESS – Distribusi bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dinilai tak merata. Sampai kemarin, masih ada warga terdampak bencana belum mendapatkan bantuan empat hari pascabanjir.
Banjir menerjang daerah Polman mulai Kamis pekan kemarin. Data pihak terkait, bencana ini melanda enam kecamatan.
Salah satunya adalah Kecamatan Matakali. Tepatnya di Dusun Labasang, Desa Tonrolima dimana banjir baru surut setelah hari keempat, kemarin. Ketinggian air di hari pertama mencapai perut orang dewasa, kemudian berangsur surut secara bertahap.
Ironsnya, warga Dusun Labasang mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah hingga hari keempat banjir. Padahal warga setempat sangat membutuhkan air bersih, makanan dan selimut.
“Hingga hari keempat pasca banjir kami cuma ada dapat beras dua liter per KK, tapi katanya itu bukan dari pemerintah,” ujar warga Labasang, Tamrin, Senin 8 Mei 2023.
Tamrin menjelaskan saat banjir menerjang ia mengaku tak sempat menyelamatkan banyak barang, termasuk beras di dapur.
“Terendam sama kompornya. Sementara dapur umum yang dibuat katanya untuk relawan, jadi kita malu kesana makan,” beber petani penggarap sawah tersebut.
Menurut Tamrin, alasan pemerintah belum mengucurkan bantuan logistik di Dusun Labasang karena pendataan belum rampung. “Sudah kelaparan kita kalau alasan pendataan dan tanggap darurat ditunggu,” ujarnya.
Banjir di Kecamatan Matakali merendam ratusan rumah, puluhan hektar sawah serta fasilitas umum lainnya, seperti SDN 001 Matakali, SDN Lingkungan Sederhana Matakali, dan SDN 040 Labasang Desa Tonrolima. Beberapa masjid juga terdampak banjir.
Kemarin, siswa dua sekolah dasar di Matakali terpaksa melakukan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di Masjid Al-Masdar Dusun Labasang serta di tenda darurat pengungsian BNPB.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Polman Andi Afandi Rahman mengatakan berdasarkan data Sabtu 6 Mei, tercatat 1.602 rumah terdampak banjir di wilayah Polman, dua unit rusak berat, rusak sedang 10 unit dan rusak ringan 27 unit.
“Kami masih melaksanakan pantauan sekaligus memberi bantuan perahu untuk evakuasi dan saling bersinergi dgn stakeholder terkait,” jelasnya via WA, Sabtu malam lalu.
Andi Afandi mengaku pihaknya bekerjasama dengan Bulog telah menyalurkan bantuan logistik diantaranya beras, indomie dan air mineral, kemudian mendirikan dapur umum kerjasama dengan pemerintah setempat.
“Kami juga memantau kondisi para lansia dan warga yang sakit di titik-titik rumah warga yang terdampak banjir,” imbuh dia. (ali/chm)