POLMAN, SULBAR EXPRESS – Persebaran stasiun pemancar atau menara Base Transceiver Station (BTS) yang terpasang di wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulbar, belum merata. Masih banyak daerah pelosok yang tidak terakses jaringan internet.
Berdasarkan data Dinas Kominfo Persandian dan Statistik Polman, masih terdapat 41 persen wilayah Polman yang mengalami blank spot alias tidak terakses jaringan internet. Wilayah tersebut tersebar di desa pelosok dan wilayah pegunungan. “Iya, wilayah Polman 41 persen blank spot, ” kata Kepala Dinas Kominfo Polman I Nengah Sumadana, Jumat 16 Juni 2023.
Menurut dia, tugas utama BTS adalah mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah, telepon seluler dan sejenis gadget lainnya. Tower BTS bentuknya bisa bervariasi, ada yang kaki segi empat, kaki segitiga, bahkan ada yang hanya berupa pipa panjang saja.
“Pemasangan tower BTS ini membutuhkan biaya besar, belum lagi biaya pengangkutannya ke daerah pelosok,” jelasnya.
Ia juga menuturkan. meski Polman sudah keluar dari status daerah tertinggal, namun Polman masih mendapatkan bantuan infrastruktur pendukung Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dari Dirjen Pos dan Telekomunikasi.
“Alhamdulillah, fasilitas seperti Puskesmas juga telah memperoleh bantuan dari Kementerian Kominfo melalui badan layanan umum Bakti tahun 2022,” terangnya.
I Nengah menyampaikan pihaknya masih sangat berharap dukungan dari Kemkominfo, khususnya dalam mengolah website Polman satu data yang lebih ideal.
“Pemerintah sendiri pun masih berupaya keras, mulai antar kementerian, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Langkahnya kita mulai dari yang mampu kita lakukan,” bebernya.
Selain itu, I Nengah memaparkan untuk data makro Polman, sudah dilengkapi dengan info grafis dan video grafis. Terlebih saat ini pihaknya telah mengembangkan data spasial, seperti lokasi menara BTS, lokasi puskesmas, sekolah dan jumlah gurunya.
“Paling tidak pengguna data bisa manfaatkan aplikasi Polman satu data untuk menemukan beragam bilik data, kami sudah miliki 6.000 lebih elemen data yang dikelola masing-masing produsen yaitu OPD Pemkab Polman,” ucapnya.
I Nengah menambahkan Dinas Kominfo masih membutuhkan dukungan dari berbagai macam elemen, mulai dari pimpinan, dukungan dari sisi perjalanan dan penganggaran serta OPD.
“Karena produsen data itu OPD, tentunya pekerjaan kami masih panjang,” tandasnya. (ali)