POLMAN, SULBAR EXPRESS – Kelangkaaan Elpiji 3 Kg di wilayah Kabupaten Polman masih berlanjut. Selain langka, harganya juga melambung hungga Rp 30.000.
Pedagang gorengan, Haslia, yang jualan di Jln Manunggal Kecamatan Polewali membeberkan kelangkaan Elpiji 3 Kg sudah berlangsung selama sepekan. Selain langka harganya juga mahal.
“Harga gas 3 Kg naik sampai Rp 30.000. Itupun saya keliling cari baru dapat,” ujarnya, Rabu 5 Juli 2023.
Sementara Hayati, warga Polewali, mulai berpikir untuk membeli kayu dan minyak tanah dalam jumlah besar untuk stok bahan bakar. Hal itu demi mengantisipasi kelangkaan gas yang berlarut-larut. “Info dong dimana jual kayu bakar jumlah besar dan minyak tanah,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Disperindag Polman Andi Chandra kebingungan mengapa Elpiji 3 Kg mengalami kelangkaan. Sebab kuota tabung gas subsidi untuk Polman sudah mencukupi.
“Kemarin ada penambahan agen gas subsidi di wilayah Binuang. Makanya saya bingung, apalagi biasanya sebelum lebaran ada tambahan gas subsidi masing-masing satu mobil ke agen,” terangnya, melalui telepon, Rabu 5 Juli 2023.
Andi Chandra berjanji tim Disperindag bakal turun mengecek stok Elpiji 3 Kg ke seluruh agen. Ia belum mengetahui jumlah jatah gaske masing-masing agen di Polman.
“Kalau kita minta berapa jatahnya di SPBE Polman di Labasang juga tidak pasti, karena dia juga melayani ke Kabupaten Majene dan Mamasa,” tuturnya.
Meski begitu, Andi Chandra membenarkan kebutuhan Elpiji 3 Kg jelang lebaran lalu memang meningkat signifikan. Sebab masyarakat ingin memasak daging, ketupat dan buras.
“Saya mau tuntaskan gas subsidi kembali dingin dalam minggu ini, kalau ditemukan ada agen yang nakal kami akan laporkan ke Pertamina,” pungkasnya. (ali)