MAJENE, SULBAR EXPRESS – Setiap program pemerintah provinsi idealnya berdampak ke masyarakat. Jangan sampai sekadar menghabiskan anggaran daerah.
“Jangan-jangan program ini tidak berdampak sama sekali, evaluasi kinerja itu seperti itu,” kata Penjabat Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh dalam Rakerpim RKPD-APBD 2023 Sulbar, di Aula BPMP Majene, Selasa 4 Juli 2023.
Ia menjelaskan, selain melihat serapan, tujuan evaluasi anggaran untuk mengukur sejauh mana dampak dari program yang telah direalisasikan.
“Berdampak langsung itu apa, dan berdampak tidak langsung berapa, dan tidak berdampak sama sekali itu berapa. Jadi bukan sekedar menyerap anggaran, tetapi sejauh mana realisasi atau anggaran yang digunakan berdampak langsung ke masyarakat,” tegas Prof Zudan dalam keterangan resmi Pemprov Sulbar.
Secara umum, realisasi program APBD Sulbar 2023 per triwulan II baru di posisi 38,08 persen dari target 63,19 persen. Sementara realisasi anggaran 33,33 persen dari target 63,19 persen.
Dijelaskan, hasil evaluasi nantinya menjadi dasar untuk memaksimalkan realisasi di sisa waktu enam bulan kedepan.
Penjabat gubernur Sulbar juga berharap setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih berani dalam memaparkan realisasi program yang dinilai tidak memberi dampak terhadap lima permasalahan daerah.
Problem Sulbar dimaksud adalah; Stunting; Anak Putus Sekolah; Perkawinan Anak; Kemiskinan ekstrem; dan Inflasi.
“Kalau tidak berdampak sampaikan, saya tidak berdampak apa-apa. Tidak apa-apa,” tegas Prof Zudan.
Rakerpim berlangsung selama dua hari, 4-5 Juli 2023 dan dihadiri seluruh pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar serta pejabat administrator. (*)