MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Masalah kelebihan kapasitas ruang tahanan hingga persoalan sanitasi kini melanda Rumah Tahanan (Rutan) Mamuju. Jalan keluar utamanya adalah menghadirkan sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Kakanwil Kemenkumham Sulbar Parlindungan berharap pembangunan Lapas di Mamuju dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi kepada para warga binaan.
Apalagi selama ini Rutan Klas IIB Mamuju juga melayani Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
“Untuk saat ini di Mamuju hanya memiliki satu rumah tahanan yang menampung warga binaan yang meliputi dua wilayah, yaitu Mamuju dan Mamuju Tengah,” ujar Parlindungan dalam keterangan resmi, Selasa 11 Juli 2023.
Hal tersebut juga menjadi poin utama dalam rapat pemantapan persiapan pengusulan pembangunan Lapas Mamuju bersama Kepala Divisi Administrasi dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulbar.
Kehadiran Lapas ini diharap nantinya dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dan mampu mendukung penyelenggaraan pembinaan yang baik bagi warga binaan.
“Kementerian Hukum dan HAM saat ini terus berupaya dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, khususnya warga binaan,” tegas Parlindungan.
Karena, kata dia, fungsi dari Lembaga Pemasyarakatan adalah membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat.
“Untuk itu, harapan kami dengannya dibangunnya Lapas ini, dapat mengurangi Sejumlah permasalahan seperti kondisi kesehatan narapidana, kondisi sanitasi yang kurang baik, hingga kondisi overkapasitas,” tandas Kakanwil Parlindungan. (*)