MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Data dan informasi sangat diperlukan dalam mendesain kebijakan ekonomi daerah maupun nasional.
Olehnya para pihak terkait diharap dapat terus berkontribusi dalam setiap agenda pengembangan daerah bersama Bank Indonesia (BI).
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan BI Sulbar Gunawan Purbowo saat menyampaikan sambutan dalam Temu Responden BI di Mamuju, Rabu 12 Juli 2023.
Dijelaskan bahwa pengumpulan berbagai data dan informasi terkait kondisi perekonomian baik dari sisi permintaan maupun penawaran, merupakan agenda rutin BI. Termasuk di Sulbar.
“Salah satu cara mendapatkan data dan informasi itu dengan melakukan survei,” ucapnya dalam kegiatan yang dikemas dalam bentuk Talk Show bertema Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Masa Depan Tanpa Beban.
Kegiatan ini menghadirkan ratusan responden dari berbagai kalangan di daerah.
“Temu responden diadakan setiap tahun sebagai bentuk rasa terima kasih karena telah menjadi responden kami. Ini sangat penting dalam mendukung pelaksanaan tugas BI,” kata Gunawan.
“Ini apresiasi kami atas kolaborasi selama ini. Kerja sama yang terjalin saat ini bisa terus berjalan dan ditingkatkan,” sambungnya.
Disampaikan bahwa potensi market Usaha Mikro Kecil Menengan (UMKM) khusus di penggunaan smartphone meningkat drastis setiap tahunnya baik melalui m-banking ataupun layanan keuangan.
Melihat potensi yang sangat tinggi itu Bank Indonesia perlu mengatur dan membangun ekosistem digital agar perkembangan ekonomi digital dapat diukur dengan baik.
Terkait hal tersebut, pihak BI merumuskan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
BSPI merupakan panduan arah kebijakan BI di bidang sistem pembayaran pada era digital dalam rangka mendukung pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif, yang berorientasi penuh pada upaya membangun ekosistem yang sehat sebagai pemandu perkembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.
Salah satu narasumber temu responden, Prita Ghozie menyampaikan bahwa literasi dan pengelolaan keuangan sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.
“Literasi dan pengelolaan keuangan menjadi hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Prioritas pengeluaran dikategorikan menjadi tiga bagian yakni pengeluaran wajib, pengeluaran butuh dan pengeluaran ingin,” ujarnya.
Principal Consultant dan CEO ZAP Finance ini menambahkan bahwa catatan keuangan juga perlu dibuat, sehingga pengeluaran dan pemasukan dapat terekam dengan baik. (asmi/chm)