JAKARTA, SULBAR EXPRESS – Ketua Umum (Ketum) relawan Pro Joko Widodo (Projo) Budi Arie Setiadi akan dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Istana Negara, Jakarta, Senin 17 Juli 2023. Budi Arie menggantikan posisi Johnny G Plate yang terjerat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan BTS 4G.
Menelisik harta kekayaan Budi Arie pada laman resmi elhkpn.kpk.go.id pada Minggu 16 Juli 2023, Budi Arie memiliki total harta kekayaan senilai Rp 101.018.800.000 atau Rp 101 miliar. Harta Budi terbanyak yakni berupa tanah dan bangunan sebanyak 11 unit.
Harta tidak bergerak milik Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) itu tersebar di wilayah Kota Tangerang, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Bekasi dan Padang. Total aset berupa tanah dan bangunan milik Budi berjumlah Rp 62.746.800.000.
Budi juga tercatat memiliki harta berupa alat transportasi di antaranya mobil Honda HRV tahun 2019 dan tahun 2016, serta mobil VW Sciroco tahun 2014. Aset bergerak milik Budi itu sejumlah Rp 869.000.000.
Budi Arie juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 2.300.000.000, surat berharga Rp 24.500.000.000, serta kas dan setara kas sejumlah Rp 10.603.000.000. Sehingga total harta milik Budi Arie seluruhnya berjumlah Rp 101.018.800.000.
Budi enggan mengomentari terkait kabar dirinya akan dilantik menjadi Menkominfo. Ia menyebut, posisi menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
“Kami menunggu pengumuman dari Presiden. Karena itu hak prerogatif Presiden,” ujar Budi Arie kepada wartawan, Minggu 16 Juli 2023.
Budi Arie merupakan pria kelahiran Jakarta, 20 April 1969. Budi Arie lebih dikenal sebagai pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan darat pendukung Presiden Joko Widodo.
Budi Arie pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta periode 2005-2010 dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Budi kemudian mendirikan Projo sejak Agustus 2013.
Budi Arie juga dikenal aktif di gerakan mahasiswa kala itu. Budi pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan juga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995).
Budi juga pernah mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI. Ia juga aktif di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. (jpc)