POLMAN, SULBAR EXPRESS – Kelangkaan dan mahalnya Elpiji 3 Kg di Kabupaten Polman, Sulbar, sudah berlangsung satu bulan. Sebelas hari lalu, Polres Polman bahkan melakukan penyelidikan soal kelangkaan gas subsidi ini, namun belum ditemukan akar masalahnya.
Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polres Polman Iptu Arifin mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kelangkaan gas subsidi ini. Ia juga membantah bila tim penyelidik menemui jalan buntu soal kasus kelangkaan gas subsidi tersebut.
“Kami masih terus lakukan penyelidikan soal kasus gas subsidi ini,” ujarnya saat ditemui, Senin 17 Juli 2023.
Salah satu warga Kecamatan Polewali, yang namanya enggan disebutkan menceritakan bila dirinya keliling mencari Elpiji 3 Kg dari satu ke toko yang lain sampai ketemu. Bahkan ia rela merogoh kocek Rp 40.000 demi membayar sebiji tabung gas subsidi.
“Saya beli gas 3 kg di pengecer sekitar pasar sentral. Harganya sudah Rp 40.000 per tabung,” bebernya, melalui telepon, Senin 17 Juli 2023.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulbar Abdul Kadir mendesak aparat kepolisian menelusuri kasus kelangkaan Elpiji 3 Kg tersebut, sebab ini susah meresahkan warga.
“Kalau memang ada pihak yang melakukan indikasi pelanggaran undang-undang, iya harus ada penegakan hukum supaya ada efek jera,” tegasnya.
Kepala Disperindag Polman Andi Chandra Sigit mengaku bingung soal kelangkaan gas melon ini. Sebab kuota Elpiji 3 Kg untuk Kabupaten Polman sebanyak 12.000 per tahun yang dibagi kepada lima agen.
“Di Polman ini tidak ada pengurangan kuota, malah kita usulkan penambahan kuota gas subsidi. Inimi saya heran kenapa bisa langka,” ujarnya. (ali)