MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 diperingati Pemprov dan BKKBN Sulbar. Kesempatan ini sekaligun menjadi momentum menekan masalah stunting.
Sebagai provinsi dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi, Pemprov Sulbar terus berupaya menekan empat masalah plus satu yang menjadi prioritas. Terpenting dilakukan seluruh pihak adalah upaya, kerja keras dalam melakukan penurunan stunting.
Penjabat Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, pengendalian kependudukan dan keluarga berencana menjadi pintu pembuka Indonesia sejahtera.
Ia menjelaskan, tolak ukur sejahtera ada tiga. Pertama, orangnya sehat. Kedua, orangnya cerdas pendidikan tinggi. Ketiga, orangnya memiliki uang banyak, dompetnya tebal dengan penghasilan kerja.
“Menuju anak cerdas maka semua harus sekolah, anak juga harus sehat agar tidak stunting,” kata Zudan saat sambutan pada peringatan Harganas di Hotel Maleo Mamuju, Senin 31 Juli 2023
Ia optimis masalah stunting yang dihadapi dapat cepat selesai apalagi dengan pelibatan berbagai pihak, seperti pendamping keluarga, posyandu, termasuk keterlibatan Babinsa dan Babinkamtibmas.
“Agar stunting turun, saya sudah menyurati ke seluruh bupati, stunting jadi prioritas di APBD. Nanti RKPD 2023 dan RKPD 2024 kita fokuskan empat masalah plus satu kita selesaikan ini jadi program cepat kita didukung forkopimda. Saya juga memonitor penanganan stunting ini setiap minggu melalui zoom,” ucap Zudan.
Kepala BKKBN Sulbar Rezky Murwanto mengemukakan, Harganas yang digelar merupakan wujud komitmen pemerintah bersama BKKBN menyelesaikan stunting.
“BKKBN terus berupaya dan bersinergi berbagai unsur pemerintah daerah. Harganas ini kita berharap dapat menuju keluarga bebas stunting Indonesia maju semoga ini menjadi momentum yang baik,” ucapnya.
Berbagai upaya juga dilakukan, seperti memberikan pemahaman kepada masyarakat baik dampaknya dan pencegahannya. (*)