MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Kakanwil Kemenag Sulbar Syafrudin Baderung menyebut bahwa indeks kerukunan umat beragama di Sulbar terjaga dengan baik. Nilainya di atas rata-rata nasional.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di Bumi Malaqbi paham betul betapa pentingnya kerukunan umat beragama.
“Dalam keberagaman kita harus saling menjaga, harus saling menguatkan dan membantu sehingga kerukunan itu bisa terjaga,” jelasnya dalam Camping Keberagaman di Pantai Panorama Rangas Mamuju, Senin 14 Agustus 2023.
Menurutnya, semua agama pasti menginginkan kedamaian. Menciptakan kehidupan bernegara yang aman dan tentram. Sebab, Indonesia bukan negara agama, melainkan NKRI.
“Agama yang diakui di Indonesia dilindungi, difasilitasi dan diayomi oleh negara. Indonesia adalah negara hukum, harus kita tahu empat pilar bangsa. Kehidupan bermasyarakat terdiri dari suku, tradisi, budaya dan kebiasaan,” terangnya.
Ia menambahkan, Camping Keberagaman adalah kegiatan yang dilaksanakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT Sulbar untuk menggandeng umat beragama duduk bersama dalam rangka menjaga harmonisasi kehidupan beragama.
“Anak harus dibentengi dari paham radikalisme. Guru sebagai tenaga pendidik wajib membangun lingkungan belajar yang baik dan aman,” terang Kakanwil Kemenag.
Melalui kegiatan ini, FKPT Sulbar mengajak guru semua agama di tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA di Mamuju. Mereka diminta membangun komitmen mencegah paham radikalisme yang bisa berujung pada tindakan terorisme.
Kepala FKPT Sulbar Imran Idris mengatakan, kegiatan ini menjadi perekat semua elemen umat beragama di Sulbar dalam rangka mencegah paham radikalisme sehingga tindakan terorisme tidak terjadi di Sulbar.
“Kita kumpul di sini untuk membuat persatuan dan mengokohkan kesatuan, sebab ideologi kita Pancasila harus dirawat,” kata Idris.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan agar tak ada lagi ujaran kebencian di tengah-tengah masyarakat. (ami/chm)