MAJENE, SULBAR EXPRESS – Penjabat Gubernur Peof Zudan Arif Fakrulloh, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, Sekkab Majene Ardiansyah, senat, serta Rektor Unsulbar Muhammad Abdy, kemarin berkumpul di Aula Fakultas Ekonomi Unsulbar.
Di tempat tersebut berlangsung Rapat Senat Terbuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), PTN pertama di Sulbar.
PPKMB angkatan 2023 ini, diikuti ribuan mahasiswa yang berasal dari 8 Fakultas. Tahun ini, lebih 3.000 orang dinyatakan lulus diterima di perguruan tinggi negeri itu.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Zudan Arif Fakrulloh meminta para mahasiswa baru Unsulbar di kampus Padha-Padhang, Majene agar belajar dengan sungguh-ungguh.
“Bapak saya itu guru SMP, ibu penjual jamu, namun alhamdulillah berkat doa mereka dan usaha keras, belajar sungguh-sungguh, saya S1, S2 dan S3, semua dengan beasiswa,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Sulbar juga menegaskan bahwa pendidikan adalah modal utama kemajuan suatu negara.
“Kemajuan ini, seberapa luas dan itu tergantung niat kita, sehingga kesempatan ini kita patut bersyukur karena dapat diterima di Unsulbar, ucapnya, memberikan motivasi kepada mahasiswa baru Unsulbar,” sebutnya.
Ia berpesan, untuk berterima kasih kepada orang tua, para guru yang sudah mengantarkan sampai ke Unsulbar dengan harapan kedepan dapat berkontribusi memajukan daerah. Zudan juga mendorong mahasiswa memanfaatkan waktu luang dengan bekerja sambil kuliah.
“Kuliah sembari bekerja adalah meringankan beban orang tua. Optimalkan waktu kita, bergaul dengan orang yang kreatif, bergaul dengan baik,” pesannya.
Rapat sehat terbuka dengan tema “Kolaborasi Menuju Revolusi Society 5.0” juga dihadiri dewan Penyantun, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Dekan dan para Wakil Dekan, serta lembaga mitra Unsulbar.
Sementara dari ribuan mahasiswa baru Unsulbar angkatan 2023, sebanyak 18 orang merupakan mahasiswa baru asal sejumlah provinsi di Papua yang lulus di Unsulbar lewat jalur afirmasi.
Cegah Perpeloncoan
Secara virtual, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK-RI) Prof Muhadjir Effendy mengingatkan jajaran civitas akademika perguruan tinggi bahwa dalam kegiatan penyambutan mahasiswa baru tidak sampai terjadi kekerasan, hingga tindakan perpeloncoan.
Menurut Muhadjir, mahasiswa baru seharusnya disambut dengan hangat dan segera menyatu dalam civitas akademika perguruan tinggi.
“Pesan saya kepada para senior, jangan ada sekali-kali melakukan perpeloncoan kepada junior-juniornya. Ingat, adik-adik ini (mahasiswa baru) harus disambut dengan hangat,” harap Menko PMK saat memberikan sambutan pada PKKMB Unsulbar di Majene, Senin 14 Agustus.
Pendidikan tinggi selayaknya menyiapkan para calon pemimpin, selain memiliki kemampuan akademik yang tangguh, juga perkembangan aspek keterampilan kemanusiaan atau softkill.
“Untuk merealisasikannya, maka pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru yang dilaksanakan setiap awal tahapan mhasiswa baru sebagai bentuk pengenalan tri dharma perguruan tinggi adalah untuk meningkatkan persatuan bangsa, cinta tanah air,” tambah Muhadjir. (*)