PASANGKAYU, SULBAR EXPRESS – Festival Sandeq kembali menggelinding. Tahun ini mengambil rute dari Pasangkayu (24 September) menuju Kabupaten Polman. Finis 2 Oktober mendatang.
Ribuan warga memadati area pelesapan Sandeq Race 2023 di pesisir Pasangkayu, Minggu 24 September. Begitu antusiasme menyambut event yang perahu tradisional Mandar di kampung mereka.
“Kami warga bangga dan merasa terhibur bisa menyaksikan festival Sandeq, ini barusan diadakan di Pasangkayu. Kami sangat senang,” ujar Harianti R, salah satu warga yang sengaja datang menyaksikan pelepasan peserta Festival Sandeq Sulbar di Pasangkayu.
Event yang merupakan rangkaian peringatan hari jadi Provinsi Sulbar ke-19 tahun, lahir dari kolaborasi Pemprov dan pemerintah kabupaten.
Tahun ini, Festival Sandeq dimulai di Pasangkayu dan akan finis di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). “Semoga kedepan, kegiatan ini kembali diadakan di Pasangkayu,” imbuh dia.
Selain warga, kegiatan tahunan ini juga mendapat sambutan hangat dari para pedagang yang memang berjualan di area pesisir Pasangkayu. Menjadi berkah tersendiri.
Salah satunya disampaikan oleh Iman yang merasa bersyukur, sebab sangat jarang pantai dipadati warga. Namun dengan festival Sandeq, beberapa hari terakhir pantai Pasangkayu menjadi tempat yang cocok berjualan dan menguntungkan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ini bagus diadakan lagi karena warga banyak yang datang. Dagangan kami juga banyak yang beli,” terangnya.
Kemarin, Penjabat Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh melakukan pelepasan peserta Festival Sandeq Sulbar 2023 di Kabupaten Pasangkayu. Selama sepekan, 36 perahu yang akan berlomba bakal melewati delapan etape.
Etape pertama berangkat dari Pasangkayu menuju Bambang Loka, lanjut ke Budong-Budong, Kabupaten Mamuju tengah.
Dari Mateng menuju Papalang Mamuju dan dilanjutkan ke Pantai Arteri, Kabupaten Mamuju. Selanjutnya menuju Deking Majene, setelah itu ke pantai Sendana Majene, sebelum finish di Pantai Bahari Polman.
Prof Zudan berterima kasih dan mengapresiasi kolaborasi seluruh kepala daerah di Bumi Malaqbi. Melalui festival Sandeq Tergambar kekompakan antar pemerintah daerah.
“Sulbar ini seperti sandeq; tangguh, ulet, sabar, berserah diri pada tuhan tapi tidak kehabisan akal untuk selalu inovatif,” ujar Zudan pada pembukaan secara resmi Festival Sandeq Sulbar 2023.
Sestama BNPP ini berkomitmen akan mendukung Festival Sandeq sebagai event pariwisata Sulbar. “Tahun depan diadakan lagi. Tolong teman-teman OPD anggarkan di 2024. Kalau dukungan kami masih kurang, tahun depan kami dukung. Kami mendorong agar branding Sulbar semakin lama semakin bagus,” sebut Prof Zudan.
Di tempat sama, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, mengatakan Polman selaku penyelenggara berterima kasih kepada bupati dan seluruh masyarakat Pasangkayu menyambut dan mendukung passandeq saat tiba di Pasangkayu.
“Ini semakin mempererat persaudaraan dan persatuan kita para bupati di Sulbar. Ini warisan budaya wajib kali lestarikan terus,” ucap Ibrahim di hadapan ribuan warga yang hadir.
Dia juga berharap kedepan pemerintah provinsi dapat memberikan perhatian untuk pelestarian Sandeq. “Alhamdulillah, ada peningkatan peserta. Kemarin hanya 23, sekarang ini 36 Sandeq. Saya harap kedepannya gubenrur bisa mendorong peningkatan kegiatan Sandeq. Untuk membuat satu sandeq menggunakan biaya sekitar 100 juta,” harap Ibrahim
.
Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa mengurai apresiasi kepada Pemkab Polman dalam memprakarsai Festival Sandeq dan telah mempercayakan Pasangkayu sebagai titik star tahun ini.
“Terima kasih atas kepercayaannya menempatkan pelepasan Sandeq di Pasangkayu, jadi sandeq berangkat dari Suremana ke Paku,” ujar Yaumil. (*)