Launching Rumah Kibas Stunting Desa Bababulo, Andi Syukri: Ini Salah Satu Tantangan

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Bupati Majene Andi Achmad Syukri hadir pada launching rumah kibas stunting di Desa Bababulo Kabupaten Majene.

MAJENE, SULBAR EXPRESS – Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing membutuhkan upaya gerak dan dukungan bersama tentang pemenuhan gizi bagi anak dan balita dalam rangka pencegahan stunting.

Salah satu upaya, dengan melaunching Rumah Keluarga Indonesia Bebas Stunting (Kibas) Stunting, seperti rumah Kibas stunting yang dilaunching Pj.Ketua TP-PKK Sulbar Ny. Ninuk Triyanti Zudan di Dusun Porendeang Desa Bababulo Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene, Sabtu 14 Oktober.

“Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh memberi penghargaan Posyandu Teraktif di Dusun Porendeang Desa Bababulo,” terang Ninuk.

Dijelaskan, posyandu yang menjadi rumah Kibas sebagai pusat pelayanan bagi bayi stunting, khususnya di Desa Bababulo. “Program ini untuk memberikan asupan makanan bergizi bagi anak di Posyandu, yaitu satu kali sehari,” jelas Ninuk.

Melalui rumah Kibas, Ninuk berharap, setiap anak stunting dapat tertangani atau berat badan dapat meningkat. “Program ini, tentu dibutuhkan kerjasama, mulai PKK, Posyandu, Puskesmas dan lainnya untuk mengatasi stunting,” harapnya.

Sementara, Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengucap apresiasi kepada posyandu Dusun Porendeang ini. “Kita buatkan piagam gubernur untuk dipasang sebagai percontohan posyandu teraktif, dan diharapkan bisa menginspirasi posyandu yang lain,” harap Zudan.

Ditempat yang sama, Bupati Majene Andi Achmad Syukri menuturkan, stunting salah satu tantangan pembangunan keluarga. “Melalui wadah rumah Kibas stunting diharapkan dapat mengedukasi serta memberdayakan masyarakat untuk memenuhi gizi seimbang, terutama bagi balita, ibu menyusui, ibu hamil dan keluarga berisiko stunting dengan memanfaatkan sumber pangan lokal dan dipadukan sumber lainnya,” tuturnya.

Diungkapkan, suksesnya program Kibas stunting tentu bukan semata tanggung jawab pemerintah, Pemda, dan pemdes, tetapi semua leading sektor, mulai dari kepala keluarga, ibu rumah tangga, ketua dasawisma, Ketua RT, Ketua PKK desa, Ketua Pokja posyandu serta elemen lainnya seperti lembaga adat dan unsur lainnya.

“Termasuk unsur TNI, Polri sedapat mungkin tetap dapat bersinergi agar apa yang menjadi target pemerintah dalam pengentasan stunting dapat kita capai,” tuturnya.

Andi Syukri mengungkapkan, atas nama pemerintah daerah bersama unsur Forkopimda dan Ketua TP-PKK Kabupaten juga akan terus memberi perhatian ke desa.

“Semoga kedepannya kita dapat lebih baik lagi sehingga kita benar menjadi daerah yang unggul sesuai visi kami Majene Unggul, Mandiri, dan Religius,” harapnya.

Hadir kegiatan launching, Ketua TP-PKK Majene beserta jajaran, unsur Forkopimda dan forkopimka, Camat pamboang beserta jajarannya, Ketua PKK Pamboang beserta jajaran, Kepala Desa beserta perangkatnya, Pimpinan dan anggota BPD Bababulo, serta segenap tokoh masyarakat, tokoh adat, dan elemen masyarakat desa Bababulo. (hfd)

  • Bagikan