MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Kerjasama antara Sulbar dan Malaysia menjadi perbincangan Pemerintah Malaysia. Ini membuat kedua negara Indonesia dan Malaysia menjalankan bisnis yang saling menguntungkan.
Penjabat Gubenur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, ini menjadi peluang bagi Sulbar dalam mendorong investasi. Termasuk dalam mengelola potensi daerah di sektor perikanan, kelautan, pertanian, perkebunan dan pariwisata.
“Ini juga memberikan kepastian kepada masyarakat terkait layanan angkutan ke luar daerah. Mari kita optimalkan pengiriman barang dan transportasi penumpang di wilayah kita sendiri,” ujar Prof Zudan, kemarin.
Terkait kerjasama antar dua negara melalui Pelabuhan Tanjung Silopo, Kabupaten Polman, Pemprov Sulbar bersama Pemkab Polman mulai menyusun agenda kunjungan ke Kinabalu dan Lahad Datu, Malaysia, guna menandatangani Letter of Intent (LOI). LOI adalah dokumen tertulis yang menggambarkan niat dan kesepakatan awal antara dua pihak yang berkepentingan dalam melakukan transaksi bisnis atau perjanjian.
“Rencananya tanggal 26 Oktober ini, Pemprov Sulbar kesana bersama Pemkab Polman menandatangani kesepakatan kerjasama,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Sulbar Maddareski Salatin.
Kerjasama tersebut bagian dari persiapan terbukanya rute jalur laut dari Pelabuhan Tanjung Silopo, Polman, ke Pelabuhan Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Pelayaran perdana direncakan 9 Desember mendatang. Bahkan sudah ada sekira 200 calon penumpang dari Sulawesi yang akan menikmati layanan penyeberangan perdana tersebut.
“Ini kerjasama terkait beberapa sektor, konsepnya sisa difinalkan,” ucap Maddareski. (*)
