KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Dirjen Kebudayaan menyiapkan 40 tempat publik bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam menyambut Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023, 20-29 Oktober 2023.
Oleh: Al Ullah Azhar
40 tempat publik itu dikemas sebagai “Ruang Tamu”. Layaknya rumah yang telah bersiap menerima kunjungan dan interaksi yang akan terjadi di ruang tamunya. Diharapkan memantik percakapan, baik para pelaku budaya juga para pengunjung.
Ke-40 titik tersebut nantinya tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Kepulauan Seribu.
Mulai dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Galeri Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, MBloc, PFN, Taman Suropati, Kampung Kali Pasir, Kel. Paseban, Kel. Galur, Pintu 6 Gelora Bung Karno, Taman Ismail Marzuki, Rubanah.
Kemudian Bundaran HI, Stasiun BNI City, Stasiun Palmerah, Gudskul, Pasar Cipulir, Kel. Ulujami, Blok M Square, Ateliar Ceremai, BKT Duren Sawit, Kongsi 8, Sanggar Anak Akar, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 10, SMPN 195, Taman Mini Indonesia Indah, Kel. Penjaringan.
Selanjutnya, Stasiun Tanjung Priok, Kampung Kranggan Bekasi, Grand Galaxy Park Bekasi, UIN Syarif Hidayatullah Tangerang, Stasiun Bogor, Taman Ekspresi Bogor, Alun-Alun Kota Bogor, dan Kel. Pulau Pramuka Kep. Seribu.
“Ruang Tamu PKN akan disebar di 40 titik di seluruh Jakarta dengan empat Ruang Tamu utama; Galeri Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, PT Produksi Film Negara dan Mbloc Space. Diharapkan bisa jadi tempat berkumpul, berdiskusi, bercengkrama untuk jadi titik awal kolaborasi panjang dan berkelanjutan di masa depan,” kata Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan, Kemenristek, Kamis (19/10/2023).
Di kesempatan sama, panitia PKN mengundang wartawan yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia untuk mengikuti media tur. Salah satu yang dikunjungi adalah Galeri Nasional Indonesia, Kamis (19/10/2023).
Seluruh rangkaian kegiatan yang disiapkan selama PKN 2023 datang dari delapan kuratorial yakni Temu Jalar, Rantai Bunyi, Gerakan Kalcer, Laku Hidup, Jejaring, Rimpang, Berliterasi Alam dan Budaya, Pendidikan yang Berkebudayaan, dan Sedekah Bumi Project.
“Secara total terdapat 35 sub kegiatan dengan serangkaian pameran dan acara publik seperti lokakarya, diskusi seniman, pasar ilmu, bazaar barter, dan Festival Layar Tancap,” papar Ade Darmawan, kurator PKN 2023.
Seluruh rangkaian kegiatan akan terbuka untuk umum secara gratis sejak 20-29 Oktober 2023 pukul 10.00-21.00 WIB setiap harinya. PKN memberi ruang dan wadah untuk membuka pintu kesempatan kolaborasi bagi siapa saja, tidak terbatas pada medan seni dan kebudayaan.
“Kami harapkan dengan rangkaian PKN 2023 bisa menjadi energi yang terus menginspirasi pegiat, pelaku serta seluruh masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus berkolaborasi dan berkreasi,” tambah Nyak Ina Raseuki, kurator PKN 2023 lainnya.
Indri Ariefandi selaku Tim Komunikasi PKN 2023 mengatakan PKN tahun ini mengambil tema ini “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”.
Maksud tema ini adalah untuk memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.
“PKN tahun ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah misi. Misi tersebut untuk mengingatkan masyarakat bahwa kebudayaan turut berperan dalam dalam menciptakan masa depan bumi yang berkelanjutan,” tandasnya. (*)