Tegaskan Peran Muballiqh Sukseskan Pemilu Damai

  • Bagikan
Ketua Bakomubin Sulbar Dr Misbahuddin, Stah Ahli Pemprov Sulbar Hamzih, Kakanwin Kemenag Sulbar Syafruddin Baderung, Ketua KPU Sulbar Said Usman, dalam dialig publik.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Peran dari seluruh pihak tak terkecuali tokoh agama dalam menyongsong Pemilu 2024 mendatang dinilai sangat penting untuk meminimalisir timbulnya problem.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemprov Sulbar Muhammad Hamzih pada dialog publik terkait peran Muballigh dalam menyukseskan pemilu yang digelar Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin) Sulbar.

“Mengapa Bakomubin mengundang tokoh agama baik ulama, pendeta dan pemuka agama lainnya untuk menyatukan persepsi agar terus menebarkan cinta damai dan kegembiraan khususnya jelang pemilu ini,” kata Hamzih di aula Kantor Kementerian Agama Sulbar, Selasa 21 November 2023.

Ini merupakan salah satu tindakan untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan atau hoax berkembang di tengah masyarakat khususnya menjelang pemilu. Kehadiran muballigh ini diminta untuk mengedukasi masyarakat agar tetap tenang dan damai menghadapi perhelatan demokrasi Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.

“Kalau kita mencermati peran ulama dan tokoh agama itu penting karena setiap ucapannya dinilai menjadi sabda bagi masyarakat. Tentu juga bisa dinilai bahaya kalau mereka berceramah dengan pendekatan ayat lalu masyarakat tidak mengerti maksudnya,” urai Hamzih.

Dialog tersebut, lanjut dia, untuk memastikan agar pendekatan-pendekatan ke masyarakat melalui ceramah tidak ada unsur provokasi untuk kepentingan tertentu.

“Pemda tentu punya tanggung jawab untuk mengamankan, menyamankan dan mendamaikan proses pemilu yang akan datang,” ujarnya.

Hamzih menitipkan pesan kepada seluruh muballigh di Sulbar agar tetap membangun komunikasi antar umat beragama, kelompok masyarakat seperti NU, Muhammadiyah serta seluruh ormas untuk menciptakan pemilu damai.

Kakawil Kemenag Sulbar Syafruddin Baderung menyampaikan bahwa melalui surat edaran Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2023 tentang pedoman ceramah keagamaan, para ulama mesti menjunjung tinggi pengetahuan dan pemahaman keagamaan yang moderat, memiliki sikap toleransi dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan, sikap santun dan keteladanan serta memiliki wawasan kebangsaan.

“Menteri Agama telah menyatakan biarlah agama menjadi inspirasi, jangan jadikan agama sebagai aspirasi, ini yang harus kita sikapi karna ini bahaya,” ungkap Syafruddin.

Ia berpesan agar calon atau kandidat untuk pemimpin nanti tidak boleh berdasarkan kriteria agama karena dinilai membahayakan negara.
Tokoh agama adalah pencerah dan penerang, itulah peran muballigh. Untuk itu Syafruddin menegaskan agar seluruh muballigh dapat bersikap netral, tetap ada pilihan tetapi memperlakukan sama rata.

“Saya harap kita bisa memilih pemimpin yang baik. Jangan sampai pada mubaligh kita terjebak kepada hal-hal yang berbau politik,” tandas Syafruddin Baderung. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version