Kemenag Sulbar Susun Modul Ajar Kurikulum Terintegrasi, Padukan Mapel Agama, Umum dan Moderasi

  • Bagikan
Penyerahan modul ajar kurikulum terintegrasi mata pelajaran umum, agama, dan moderasi hasil karya tim pengembangan kurikulum Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar, Selasa 28 November 2023

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Terkait penyusunan modul ajar kurikulum terintegrasi moderasi beragama tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulbar menggelar workshop.

Kegiatan yang ditempatkan di Hotel Grand Putra Mamuju, 24-28 November 2023 itu diikuti guru mata pelajaran, pengawas, dan kepala madrasah. Agenda ini dibuka Kakanwil Kemenag Sulbar Syafrudin Baderung.

Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar Dr Misbahuddin menjelaskan, workshop ini dalam rangka mengintegrasikan mata pelajaran umum dan agama.

“Misalnya mata pelajaran IPA dan ekonomi dalam setiap pokok bahasannya ada kaitannya dengan agama, khususnya agama Islam,” kata Misbahuddin.

Ia juga mencontohkan, mata pelajaran ekonomi tang mengulas tentang pasar, dalam pokok materinya harus dimunculkan dalil. Misalnya, halalnya proses jual beli dan larangan melakukan riba.

“Jadi ini yang ingin kita capai dari penyusunan modul ajar kurikulum terintegrasi. Jika kita bicara pasar, tidak hanya tahu tentang ilmu atau teorinya, tapi juga tahu hukum atau dalil agamanya dan konsep moderasinya,” terang Misbahuddin.

Manfaatnya, peserta didik tidak hanya mengetahui pasar sebagai tempat jual beli, tapi mereka juga bisa tahu tentang hukumnya, termasuk hukum soal jual beli.

“Jika anak-anak kita tidak diajarkan konsep atau dalil ini sejak awal, mereka akan bingung nantinya,” ujar Misbahuddin.

Secara teknis ia mengemukakan, dalam kegiatan ini terdapat sebelas mata pelajaran di semua jenjang madrasah yang akan disusun modelnya. Dan modul ajar inilah nanti akan menjadi bahan ajar semua guru terhadap siswa.

“Ada sebelas tim. Setiap tim ada guru mata pelajaran umum dan ada guru agamanya. Guru mata pelajaran umum tugasnya membahas materi umum, dan guru agama tugasnya mengintegrasikan materi umum dengan agama serta mencari dalil moderasinya,” urai Misbahuddin.

Kedepan, terang Misbahuddin, pihaknya tidak menginginkan para siswa dalam belajar suatu konsep sifatnya parsial, tetapi mereka diharapkan jika belajar suatu konsep dengan perspektif luas.

Hal subtantif yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah mata pelajaran umum terintegrasi dengan mata pelajaran agama. Setiap materi mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa selalu menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version