MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Sepanjang 2023, pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional Sulbar terus menunjukkan tren positif. Kolaborasi dan sinergi stakeholder mesti terus dijaga.
Demikian disampaikan Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Sulbar Achmad melalui Pertemuan Tahunan BI (PTBI) 2023 sebagai puncak high level event BI Sulbar yang digelar di Ballroom Hotel Maleo, Rabu malam, 29 November.
Kali ini, agenda rutin BI mengusung tema; Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional.
Achmad menyampaikan, pihaknya menyoroti pertumbuhan ekonomi Sulbar di triwulan III 2023 yang mengalami kenaikan sebesar 7,5 persen. Merupakan pencapaian tertinggi Sulbar sejak 2016.
“Jadi kalau dihitung sudah tujuh tahun terakhir, ini pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di triwulan 3 tahun 2023,” terang Achmad dalam sambutannya.
Sektor dominan di Sulbar, adalah pertanian yang didalamnya ada kelapa sawit, padi dan lain sebagainya, serta industri pengolahan yang tidak terlepas dari pengolahan kelapa sawit.
“Karena di sini ada industri pengolahan CPO di wilayah Sulawesi Barat yang diolah ternyata bukan hanya dari Sulbar, tapi juga diantaranya Kalimantan dan Sulawesi Tengah sehingga produksi CPO di Sulbar meningkat,” ungkap Achmad.
Selain itu, struktur ekonomi yang paling besar yakni berdasarkan survei indeks keyakinan konsumen berdasarkan survei ini relatif tinggi melebihi 100 persen.
“PTBI ini harus terus menguatkan sinergi memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional sebagaimana pandangan dan arahan yang menjadi acuan strategis bagi para pemangku kepentingan khususnya para pelaku industri dan investor dan juga tentunya kalangan dunia usaha,” urai Achmad.
Di tempat sama, Sekprov Sulbar Muhammad Idris menyampaikan bahwa Pemprov berharap dukungan yang intens dari para pemangku kepentingan ekonomi di daerah, khususnya pelaku industri, usaha lokal, dan investor.
“Dinamika perekonomian nasional sepanjang 2023 terus menunjukkan peningkatan meski disertai dengan berbagai tantangan,” ujarnya.
Kedepan kata dia, penting untuk terus mempererat sinergi untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
“Khusus di 2024 Pemprov Sulbar masih terus berjuang untuk menangani kebijakan yang kami sebut dengan 4+1; mulai dari stunting, Pernikahan dini, anak putus sekolah, permasalahan kemiskinan serta menekan inflasi,” urai Idris.
Dia menambahkan, Sulbar masih bertumpu pada pertanian dan sektor industri pengolahan utamanya produk turunan sejumlah komoditas seperti kakao, budidaya ikan laut, serta beberapa komoditas lainnya yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Kami mencoba untuk membangun kohesi bersama untuk menyikapi dan juga merespon apa yang saat ini menjadi potensi yang sangat handal ke depan yaitu mengenai komoditas aren,” ungkapnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam arahannya mengatakan sepanjang tahun 2023 kinerja dan prospek perekonomian nasional tetap solid meskipun di tengah ketidakpastian global stabilitas sistem.
“Keuangan Indonesia alhamdulillah tetap terjaga dan kemudian ekonomi terus berlanjut dengan inflasi terkendali hingga akhir tahun,” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi juga ditopang kuatnya permintaan domestik dan eratnya kebijakan ekonomi nasional yang konsisten dan terukur.
Meskipun demikian, tantangan Global seperti fragmentasi geopolitik secara internasional geopolitiknya terus bergejolak sehingga tantangan global takkan surut.
“Untuk kita kita mendorong tranformasi sektor riil menuju kebangkitan ekonomi. Kami sangat bahagia karena dapat turut mengawal perekonomian nasional dan berkontribusi nyata. Kami akan terus mendukung ekonomi di Indonesia,” tandas Perry Warjiyo. (ami/chm)