MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Perputaran uang di tahun politik dipastikan meningkat dari tahun-tahun biasanya. Masyarakat perlu waspada dengan peredaran uang palsu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulbar Gunawan Purbowo mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan untuk tetap waspada dan terus berupaya mengantisipasi beredarnya uang palsu di tengah masyarakat.
“Dari 2019 (tahun politik) tidak ada pengaruhnya, hanya tujuh ditemukan uang palsu. Justru di 2020 banyak ditemukan uang palsu dari kepolisian, bahkan mencapai 504 lembar, pecahan Rp 100.000 dan pecahan Rp 50.000,” beber Gunawan di Kantor BI Sulbar, kemarin.
Jika masyarakat menemukan adanya indikasi uang palsu, lanjut Gunawan, dapat berhubungan dengan perbankan.
“Perbankan karena sudah terbiasa berurusan dengan uang. Kalaupun pihak perbankan masih ragu terkait uang itu, maka opsi terakhir ada di kami (BI). Kalau ada masyarakat yang menduga atau ingin mengecek bahwa itu uang palsu atau bukan maka bisa langsung membawa ke bank,” paparnya.
Sepanjang 2023 BI Sulbar mencatat delapan lembar uang palsu beredar di Bumi Malaqbi. Sumber laporannya dari pihak perbankan sebanyak tujuh lembar, dan sisanya dari masyarakat.
Selain itu, Gunawan Purbowo juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sulbar cukup menggembirakan di banding tahun-tahun sebelumnya.
Pihaknya memproyeksi perekonomian Sulbar akan kembali tumbuh di tahun depan. Selain karena memasuki tahun politik, juga karena tren ekonomi daerah saat ini semakin membaik.
“Pasca gempa juga sudah berangsur pulih, bahkan sebentar lagi mall mau opening. Ditambah konsumsi juga naik biasanya ketika pemilu. Kalau di lihat dari situ kebutuhan uang akan naik lebih tinggi,” beber Gunawan. (ami/chm)