MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar meluncurkan hasil sensus Pertanian 2023 (ST2023) Sulbar, dengan rincian 193.185 rumah tangga usaha pertanian, usaha pertanian perorangan 206.308 unit, perusahaan pertanian berbadan hukum 16 unit dan 29 unit usaha pertanian lainnya.
Menurut Penjabat Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakhrulloh, kehadiran BPS sangat bermanfaat karena melakukan survey secara langsung ke lapangan, seperti halnya sensus pertanian ini.
“Karena data-data BPS ini kan bisa kita percaya dan ini kami gunakan sebagai alat mengambil kebijakan pemerintahan. Hasil sensus pertanian juga begitu,” kata Zudan usai menghadiri Rakorda BPS Sulbar, Rabu 6 Desember 2023.
Pemerintah daerah dapat memanfaatkan data tersebut untuk mengembangkan sektor usaha utamanya di bidang pertanian, sebab sekira 58 persen masyarakat Sulbar bergerak atau mengembangkan sektor pertanian.
Data-data ini, lanjut Prof Zudan akan mampu mensupport tata kelola pemerintahan dengan lebih tepat dan akurat untuk lima tahun kedepan. Ia pun mengajak agar seluruh pihak memaksimalkan hasil survey untuk meramu kebijakan di tahun mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Tina Wahyufitri menyampaikan pendataan sensus pertanian 2023 mencakup 7 Sektor yaitu; tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan serta jasa pertanian dengan cakupan usaha pertanian meliputi usaha pertanian perorangan, perusahaan pertanian berbadan hukum dan usaha pertanian lainnya.
Dikatakan, tujuan dan manfaat dari sensus pertanian 2023 adalah untuk memotret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
“Untuk menyediakan kerangka sampel bagi survei yang akan dilakukan oleh BPS diantara dua sensus kemudian untuk menyediakan data yang digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada,” urai Tina dalam sambutannya.
Grand Desain ST 2023 mulai dirancang tahun 2020, kemudian gladi kotor 2021, dan kick off publisitas pada 2022.
Tahun ini seluruh rangkaian inti sensus pertanian sudah dilakukan dan tahun 2024 mendatang masih ada beberapa rangkaian kegiatan yakni pelaksanaan survei Ekonomi pertanian diseminasi tahap II dan pelaksanaan survei produksi dan lingkungan pertanian.
“Tahapan kegiatan sensus pertanian tahun 2023 mulai proses rekrutmen petugas, pelatihan petugas, pengolahan data, pengolahan peta dan titik bangunan dalam melaksanakan survei sampai diseminasi tahap I sudah dilakukan,” tambah Tina.
Kegiatan ini dijalankan 1.331 petugas selama dua bulan, dimulai Juni hingga Juli 2023. “Berkat kolaborasi dan kerja sama berbagai pihak terkait, kami mengucapkan terima kasih. Semoga di kegiatan-kegiatan selanjutnya kolaborasi ini dapat terus dilaksanakan dan terus terjaga untuk menghasilkan data yang berkualitas,” tandas Tina. (ami/chm)