HIPERTENSI atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah meningkat.
Oleh: Andi Asmalinda, S. Kep Ns
(Mahasiswa Magister Promosi Kesehatan Universitas Megaresky Makassar)
Apabila tidak di tangani, hipertensi dapat berbahaya dan menyebabkan munculnya penyakit penyakit lain yang mengancam nyawa seperti jantung, ginjal maupun stroke.
Tekanan hipertensi yang tidak terkontrol atau dirawat dengan baik menghasilkan kerusakan kronis yang terjadi pada berbagai organ di dalam tubuh.
Tekanan hipertensi dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan ginjal rusak. Komplikasi dari tekanan juga bisa menyebabkan sindrom metabolis.
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90 mmhg, dan dianggap parah jika tekanan di atas 180/120 mmhg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala. Karena itu penting untuk selalu memeriksa tekanan darah dengan Ceramah (Cek Tekanan Darah di Rumah).
Adapun yang harus di lakukan sebelum pengecekan, yakni; Usahakan tubuh dengan posisi duduk selama 2-5 menit; Tidak diperkenankan untuk meminum kopi; Tidak mengkomsumsi obat sebelum pengecekan; Tidak menahan buang air kecil.
Pengecekan sebaiknya di lakukan dua hingga tiga kali dengan jangka waktu satu menit untuk mendapatkan data variasi tekanan darah.
Hal lain yang juga penting menjadi agenda rutin, adalah kendalikan hipertensi dengan PATUH atau:
P : Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter,
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur,
T : Tetap diet dengan gizi seimbang,
U : Upayakan aktifitas fisik yang aman,
H : Hindari asap rokok, alcohol dan zat karsinogenik lainnya.
Meski demikian, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat dicegah pula dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan secara rutin.
Pastikan untuk memenuhi asupan gizi pada tubuh agar tetap sehat, komsumsi air putih minimal dua liter per hari dan berolah raga secara teratur. (*)