MAJENE, SULBAR EXPRESS – Kondisi ekonomi dalam keluarga yang kurang memadai bisa memaksa anak-anak ikut bekerja.
Hal ini juga semakin membuat motivasi anak untuk sekolah menurun, karena harus menopang keluarganya.
Anak yang terlanjur bekerja lalu memilih melanjutkan kerja dari pada sekolah, menjadi salah satu problem serius yang harus diselesaikan.
Namun keseriusan pemerintah dalam hal menata pendidikan mulai dari anggaran sampai pembangunan Infrastruktur sekolah yang cukup memadai, maka tidak ada alasan
untuk tidak menyekolahkan anaknya.
Hal ini disampaikan Bupati Majene Andi Achmad Syukri pada acara Syukuran adat Pappaso (Pesta Nelayan) Lingkungan Tamo Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Timur, Kamis 28 Desember.
“Kita berharap kepada para orang tua khususnya di Lingkungan Tamo tetap mendukung program Pemerintah agar tidak ada lagi anak putus sekolah,” harapnya.
Ia menyampaikan, jika anak tetap berkeinginan untuk menggeluti profesi nelayan, namun dengan cara dapat melanjutkan sekolah di SMK Kelautan Majene. “Di SMK Kelautan Majene, anak-anak akan didik menjadi tenaga kerja di bidang kelautan yang profesional,” sebutnya.
Ia berharap, pesta nelayan sebagai kegiatan tahunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan yang merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Rezeki kepada para nelayan di Lingkungan Tamo dan Tamo Dhua.
“Seperti kita ketahui, di Lingkungan Baurung, Tamo dan Tamo Dhua adalah mayoritas berprofesi sebagai nelayan, sehingga Pemerintah Kabupaten Majene terus berupaya memberikan bantuan sarana dan prasarana nelayan,” ujarnya.
Hadir dalam pesta nelayan, Wakil Bupati Majene, Sekda Majene, Ketua DPRD Majene, Forkopimda, Kepala OPD terkait, Camat Banggae Timur, Kapolsek, Danramil, Lurah Baurung, para panitia, serta undangan lainnya. (hfd)