MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca panas tahun ini akan lebih parah dibanding tahun lalu.
Untuk itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulbar menyiapkan langkah antisipasi terhadap dampak kekeringan karena el nino.
Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Ma’rif mengatakan, el nino berpotensi menyebabkan kekeringan pada lahan pertanian di Sulbar. Untuk itu pihaknya melakukan kegiatan sebagai upaya mengantisipasi gagal panen dan penurunan produksi hasil pertanian.
Disampaikan, upaya pertama yang dilakukan adalah membuat surat/rekomendasi ke kabupaten untuk segera melakukan gerakan percepatan tanam melalui koordinasi dan komunikasi intens dengan Dinas Pertanian se Sulbar dan menyampaikan surat untuk mengantisipasi dampak kekeringan di tahun 2024.
Kedua, menyarankan penggunaan benih tahan kekeringan serta tahan hama dan penyakit melalui kegiatan-kegiatan display varietas yang dicanangkan di Tahun 2023. Lokasi kegiatan display varietas tersebar di empat kabupaten yaitu Mamuju Tengah, Mamuju, Majene dan Polewali Mandar.
“Pada musim tanam ini terdapat tiga varietas benih padi inbrida tahan kekeringan yang dibudidayakan yaitu varietas cakrabuana, varietas padjajaran dan varietas inpari 42. Selain itu, telah mengajukan CPCL ke kementerian untuk mengalokasikan benih dalam rangka percepatan tanam mendukung padi 5.000 Ha dan jagung 10.000 Ha,” kata Syamsul Ma’rif, Jumat 26 Januari 2024.
Ketiga, mendukung dan memfasilitasi kegiatan mandiri benih padi dan kegiatan bantuan padi kaya gizi (biofortifikasi).
Dari kegiatan mandiri benih padi seluas 10 Ha diperkirakan menghasilkan benih sebanyak 40 ton dan kegiatan bantuan padi kaya gizi seluas 1.000 Ha yang diperkirakan panen menghasilkan benih sebanyak 4.000 ton.
Keempat, menyiapkan pompa air sebanyak tiga unit yang dapat didistribusikan ke lokasi yang ditengarai membutuhkan setiap saat.
Kelima, menginstruksikan kepada semua staf untuk senantiasa memantau dan mendampingi petani dalam persiapan antisipasi kejadian iklim ekstrim tahun 2024. (*)