POLMAN, SULBAR EXPRESS – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Polman, Sulbar, merilis 1.717 guru ASN penerima tunjangan sertifikasi. Sedangkan guru non ASN penerima sertifikasi berjumlah 19 orang.
Pembayaran tunjangan sertifikasi guru TK, SD dan SMP di Polman dalam setahun menghabiskan anggaran Rp 18,5 miliar. Penyaluran dana sertifikasi ini berdasarkan Surat Keputusan(SK) Kemendikbud yang ditransfer ke masing-masing rekening sekolah.
“Dibayarkan per triwulan sesuai besaran gaji masing-masing guru penerima sertifikasi, karena ada perhitungannya dari SK kemendikbud,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikbud Polman Muh Sabiq, Senin 19 Februari 2024.
Sabiq merincikan 1.717 guru ASN penerima tunjangan sertifikasi terdiri dari pengawas sekolah 17 orang, guru SD 1.074 orang, guru SMP 526 orang serta guru TK 100 orang. Sedangkan guru non ASN penerika tunjangan sertifikasi terdiri dari guru SD delapan orang, guru SMP 10 orang dan guru TK satu orang.
“Kami belum melihat apakah ada penambahan guru penerima sertifikasi atau tidak, karena pembayaran sertifikasi itu sesuai SK Kemendikbud,” terangnya.
Selain itu, Sabiq mengungkapkan pembayaran tunjangan sertifikasi guru mengacu pada kegiatan program Pendidikan Profesi Guru (PPG), karena kegiatan PPG dalam jabatan menjadi dasar dan syarat utama pembayaran sertifikasi guru.
“Pembayaran sertifikasi guru mengacu pada guru yang memenuhi syarat saja, terutama di dalamnya PPG dalam jabatan,” ungkapnya.
Mantan Kepala Seksi Sekolah Dasar Disdikbud Polman ini memaparkan bahwa PPG dalam jabatan merupakan salah satu kebijakan Kemendikbud untuk menyelesaikan dan menuntaskan sertifikasi guru dalam jabatan, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
“Tidak semua guru ASN di Polman terima tunjangan sertifikasi, ada syaratnya, jumlah guru TK, SD dan SMP yang berstatus ASN di Polman itu 2.000 orang lebih,” jelasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan data analisis beban kerja, Pemkab Polman masih kekurangan 152 guru olahraga, kemudian kekurangan guru kelas, sementara kuota guru agama islam di Polman sudah penuh.
“Anggaplah nanti berkembang sekolah baru pasti butuh guru kelas dan olahraga, sementara Polman ini sudah kekurangan guru olahraga 152 orang berdasarkan analisis beban kerja,” pungkasnya. (ali/*)