MAJENE, SULBAR EXPRESS – Bulan Ramadan 1445 Hijriyah-2024 Masehi kini tinggal menghitung hari, bulan yang penuh berkah ini sangat erat berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok yang cenderung selalu mengalami peningkatan.
Hal ini tidak lepas dari antusiasme masyarakat, yang dalam sejarahnya siklus tren kenaikan harga selalu terjadi sehingga pemerintah terus berupaya untuk mengantisipasi dan mengambil langkah dalam menjaga pasokan dan keterjangkauan harga bahan pokok selama Ramadan.
Seperti langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene bersama sejumlah pihak, baik Bulog maupun Kepolisian Polres Majene dalam mengantisipasi kenaikan harga dan stok bahan pokok di daerah ini.
“Menjelang dan memasuki Ramadan, harga beberapa kebutuhan pokok sudah mulai berangsur stabil dan stok aman,” terang Kepala Cabang Bulog yang membawahi Kabupaten Polman, Mamasa dan Majene Rahmatullah, Rabu 13 Maret.
Ia mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak marasa khawatir dengan harga dan stok beras di Majene, karena stok beras di Gudang Bulog Rangas Majene masih normal.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, karena harga untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di Bulog Majene masih sangat stabil,” akunya.
Ia menuturkan, beberapa hari terakhir harga beras tidak mengalami kenaikan dan cenderung stabil. “Kita terus berupaya menekan kenaikan harga beras dengan memberikan beras SPHP ke pasar,” tuturnya.
Rahmatullah menyebut, untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp10.800 per kilogram serta menyediakan bantuan cadangan pangan Pemerintah. “Hal inilah kita berpesan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan harga dan stok beras selama Ramadan dan Idul Fitri,” ujarnya.
Rahmatullah mengungkapkan, stok beras untuk Kabupaten Majene sebanyak 4.000 ton dan ke depan Polman, Mamasa dan Majene akan mendapat tambahan.
‘Untuk Majene sendiri mendapat tambahan 500 ton sehingga mampu memenuhi stok beras hingga 3 sampai 4 bulan ke depan. Intinya saat ini stok beras di Majene sudah mencukupi dan juga harganya berangsur mulai stabil,” ungkap Rahmatullah.
Sementara, pasca pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Majene bekerjasama dengan Bulog akan kembali menggelar program GPM beberapa peka ke depan.
“Ini sesuai keterangan Kadis Ketapang Majene Hj. Muzrifah, itu karena melihat antusias masyarakat Majene sehingga program GPM akan kembali digelar pada Ramadan tiba, dengan tetap bergandengan tangan pihak Bulog dan para kelompok tani binaan Dinas Pertanian Majene,” ulasnya.
Untuk itu, Wakil Bupati Majene Aris Munandar Kalma saat memantau program GPM menyampaikan, bahwa untuk menjaga stabilitasi harga dan inflasi di Kabupaten Majene, Pemkab Majene bersama pihak terkait, seperti Bulog, TNI, Polri akan kembali menggelar program GPM.
“Ini untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok dan dijual dibawah harga yang terjangkau masyarakat. Dan kita terus memantau di lapangan, jika masih tinggi kita kembali menggelar gerakan pangan murah,” pungkasnya. (hfd)