MAJENE, SULBAR EXPRESS – Untuk menjadi generasi muda Islam yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman, setidaknya memiliki beberapa hal, diantaranya ilmu, pergaulan dan pengalaman.
Pada era kemajuan teknologi dan komunikasi seperti saat ini, sangat penting bagi generasi muda agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.
Hal itu, penting agar kalangan pemuda Muslim tertarik mengikuti dakwah atau ceramah dan mudah menyerap pesan-pesan agama yang disampaikan.
Dakwah atau ceramah yang ditujukan bagi generasi muda harus inovatif dan kreatif sesuai dengan kemajuan pada masa kini.
Untuk itu di bulan Ramadan, beberapa pesantren bahkan menugaskan secara khusus pada santrinya untuk menyampaikan ceramah saat kegiatan salat tarawih di lingkungan rumah untuk kegiatan pembelajaran di sekolahnya.
Seperti ceramah yang disampaikan Rizky Maulana Hafid dari Pondok Pesantren (Ponpes) MTs-MA Khairunnas Majene di Masjid Raudhatul Muhtadin Lingkungan Panggalo Kelurahan Pangaliali Kecamatan Banggae, pada malam ke-21 Ramadan 1445 Hijriyah-2024 Masehi.
Dalam ceramahnya, Rizky Maulana Hafid menyampaikan Hadist Riwayat Imam Al-Bukhari, tentang kisah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika menaiki mimbar, pada tangga pertama beliau mengucap Aamiin, pada tangga kedua dan ketiga beliau juga mengucap Aamiin.
Para sahabat akhirnya bertanya, wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucap Aamiin tiga kali, Nabi menjelaskan, pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan, celaka orang yang menjumpai Ramadan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni, maka aku mengucapkan Aamiin.
Putra Mandar kelahiran 2011 itu melanjutkan ceramahnya, pada tangga kedua, Jibril berkata, celaka orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke Surga, maka Nabi mengucapkan Aamiin. Pada tangga ketiga, Jibril berkata, celaka ketika namamu disebut didekatnya, tapi ia tidak bersalawat padamu, maka Rasulullah SAW mengucapkan Aamiin.
“Dalam kisah ini, napannassai tallu tocilaka, to andiang diadappangan dosana ia mettama di bulan puasa, totammanjappanni tomawuwenna, anna totammassalawa lao di nabitta di wattu dirappe sangana nabitta,” tutur Rizky dalam versi bahasa Mandar.
Diakhir ceramahnya, Rizky mengharapkan. “Semoga kita bisa memperoleh ridha Allah SWT dan fadhilah serta pahala Ramadan, Aamiin ya Rabbal Alamin. Jarum patah, jangan disimpan di laci, bila ada yang salah, jangan disimpan di dalam hati, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” ucapnya. (hfd)