MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Setelah tujuh hari operasi, Basarnas Mamuju menyatakan pencarian korban yang hanyut di Sungai Palapi, Desa Belang-belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar, akhirnya dihentikan.
Korban, Umar (40 tahun), yang belum ditemukan, dinyatakan hilang. “Setelah melaksanakan pencarian terhadap korban selama tujuh hari sesuai dengan SOP Basarnas dan telah dilakukan, maka operasi SAR kami nyatakan dihentikan dan ditutup,” kata Kepala Kantor Basarnas Mamuju Muh Rizal, Rabu 17 April 2024.
Penghentian operasi SAR dilakukan setelah pihak Basarnas Mamuju koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Papalang, pihak keluarga korban, dan masyarakat yang terlibat pencarian dan berada di lokasi operasi SAR, bahwa sesuai SOP Basarnas hari ini adalah hari terakhir pencarian korban. Dan semua pihak telah juga mengikhlaskan atas kecelakaan yang menimpa korban.
Agung Hutomo selaku Komandan Tim Rescue Basarnas Mamuju menyampaikan berbagai kendala di lokasi yang menyulitkan pencarian kali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tidak ada saksi mata sewaktu kecelakaan terjadi dan simpang siur hilangnya korban yang hanyut di sungai.
“Hanya saja beberapa bukti mengarah ke kronologi hanyutnya korban, sebab pakan ternak milik korban yang diambil dari hutan berada di pinggir sungai posisi terhambur dan kendaraan motor korban masih terparkir di ruas jalan. Pada saat itu curah hujan tinggi dan menyebabkan sungai meluap,” tambah Agung Hutomo.
Pencarian hari ketujuh ini, Tim Rescue Basarnas Mamuju memaksimalkan alut palsar air dengan 3 SRU yang menyisir Perairan Bakengkeng hingga 3 Nm menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB), Sea Raider, dan Rubber Boat.
Sementara itu, operator drone memaksimalkan penyisiran di pesisir kawasan ekologi mangrove yang berada di lokasi. Namun tanda-tanda adanya korban tidak ada sama sekali. Hasil operasi SAR nihil dan status korban dinyatakan hilang.
Tim rescue yang menyisir melaksanakan pencarian ditarik dari lapangan pukul 11.00 Wita. Operasi SAR dinyatakan ditutup. (*)