MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Penipuan via WhatsAps (WA) kerap terjadi. Si penipu selalu memiliki cara baru untuk mengelabui calon korbannya.
Baru-baru ini, terjadi penipuan via WhatsaAp mengatasnamakan polisi di Polresta Mamuju.
Seperti yang dialami Sargian seorang kurir di Mamuju yang terkena tipu oleh pelaku penipuan yang mengaku polisi.
Sargian mengaku, pada Sabtu dini hari, 27 April 2024, sekira pukul 01.00 Wita, ia mendapat pesan WhatsApp, dan memintanya untuk membeli berkas portofolio dan diminta ke Alfamidi untuk isi tou up.
“Awalnya saya disuruh dulu belanja berkas berupa kertas folio, materai dan map untuk meyakinkan korban. Dan setelah itu saya disuruh ke Alfa midi untuk top up, alasannya isi rekening piket kantor,” kata Sargian.
Saat pagi hari, Sargian kemudian pergi belanja sesuai dengan permintaan pelaku. Setelah itu dia membawanya ke pos jaga polres.
Namun saat tiba di lokasi, tiba-tiba nomor kontak atau WhatsaAp pelaku ini tidak aktif. Dan saat dia mengkonfirmasi ke pihak kepolisian, ternyata itu penipuan.
“Total belanja saya sekitar Rp 281 ribu dan ada juga beberapa korban lainya juga,” kata Sargian.
Lanjut Sargian, dirinya memang kerap ambil orderan dari anggota polisi, baik di Polresta Mamuju maupun di Polda Sulbar. Tetapi semuanya aman.
“Saya percaya, karena memang banyak saya punya langganan polisi, baik di polres maupun di polda Sulbar. Selalu ada nomor baru masuk polisi saya layani dan aman ji semuanya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dirinya juga merasa lalai karena sebelum menerima orderan dia tidak mengecek nomor kontak pelaku di get contac.
“Cuman kali ini saya terkecoh dan tidak sempat cek di get contacts, nomor pelaku sebelum melakukan transaksi. Jadinya saya layani saja tanpa ada rasa curiga,” bebernya.
Atas peristiwa tersebut, Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir meminta kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati menerima pesan WhatsApp.
Ketika menerima pesan WhatsApp dari nomor baru diharapkan mengecek betul-betul dan memastikan itu bukan penipu.
Karena saat ini banyak penipu yang memiliki modus berbagai macam cara.
Herman juga menyampaikan, dari hasil penyelidikan Tim Resmob Polresta Mamuju setelah dilakukan cek post nomor yang digunakan, nomor tersebut berada di pulau Jawa.
“Apa yang dialami oleh kurir tersebut itu murni penipuan bermodus mengatasnamakan polisi,” ungkapnya. (*)