Melihat Adu Argumen Mahasiswa di KDMI Unsulbar 

  • Bagikan

EMPAT puluh delapan mahasiswa Unsulbar unjuk kemampuan debat dan adu argumentasi dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2024 tingkat universitas. Mereka merupakan peserta kompetisi debat yang terdiri 24 tim yang berasal dari sejumlah prodi di lingkungan perguruan tinggi terbesar di Sulbar tersebut.

Catatan: M Danial 

Debat merupakan ajang pembahasan dan pertukaran pendapat antara dua pihak yang berlawanan. Dalam pelaksanaan debat ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan. Sebagai rambu-rambu agar debat berjalan lancar dan benar. Dengan kata lain tidak menjadi debat kusir. 

Wakil Rektor II Unsulbar Prof. Dr. Oslan Jumali pada acara pembukaan mengatakan 

peserta debat hangan hanya fokus bagaimana unjuk menunjukan kemampuan adu argumen. Yang penting juga, adalah data yang valid dan akurat untuk menguatkan argumennya. 

Ia menandaskan, mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang idealnya menjadi sosok luar biasa. Sehingga sangat penting memiliki kemampuan dan memiliki skil yang luar biasa pula. 

“Mahasiswa untuk menjadi luar biasa harus memiliki skil yang luar biasa juga. Kalau biasa-biasa saja akan hilang, maka jadilah yang luar biasa,” kata Prof Oslan memberi semangat pada pembukaan KDMI di Aula Teather Unsulbar, Majene, Senin 13 Mei siang.

“Siapapun peserta terbaik untuk mewakili Unsulbar sangat penting diasah kemampuannya supaya betul-betul siap mewakili dan membawa nama universitas pada KDMI tingkat nasional,” pesannya, mengingatkan. 

Debat bertujuan untuk mengeksplorasi alasan-alasan dari setiap sudut pandang yang menjadi tema atau mosi debat. Agar alasan tersebut dapat dimengerti, pembicara dalam debat harus  menyampaikan argumentasinya dengan komunikasi yang baik. 

Pedoman KDMI 2024 Balai Pengembangan Talenta Indonesia, KDMI antara lain bertujuan meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi melalui debat ilmiah. Juga untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan kompetisi yang sehat antar mahasiswa. 

Selain itu, meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis, serta mengembangkan kemampuan menyampaikan pendapat secara logis sistematis. 

Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Unsulbar, Fajriani selaku penyelenggara KDMI 2024 Unsulbar menyebut tema kegiatan tersebut: Sinergitas berpikir kritis dan berargumentasi menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pada setiap sesi debat, dari penyisihan sampai final, peserta dinilai oleh tim juri yang terdiri juri internal dan juri eksternal. Format debat menguunakan sistem parlemen Inggris atau British Parliamentary Sistem. Setiap sesi dikuti empat tim peserta. Dua tim berperan sebagai tim pemerintah (goverment) dan dua tim sebagai penentang atau oposisi. 

Setiap sesi debat dimulai dengan pembicara pertama atau pembuka dari tim yang berperan sebagai pemerintah atau opening goverment (OG), lalu ditanggapi pembicara pertama dari yang berperan sebagai penentang atau opening opposition (OO). Selanjutnya, berturut-turut pembicara kedua OG lalu ditanggapi pembicara kedua OO. 

Selanjutnya dua orang dari masing-masing tim menyampaikan argumen pada sesi berikutnya sebagai pernyataan penutup atau closing goverment (CG). Lalu ditanggapi pihak oposisi atau closing opposition (CO). Setiap sesi debat tersedia waktu interupsi. Namun sangat sering pembicara mengabaikan interupsi dari lawan debatnya dengan kalimat terima kasih. Itulah dinamika debat dalam kompetisi.

Suasana debat mulai terlihat pada babak final yang diikuti empat tim. Peserta betul-betul saling berdebat dan adu argumen, namun pada kesempatan itu tergambar perlunya peningkatan literasi dan penguasaan data para peserta. 

KDMI Unsulbar 2024 menghasilkan empat tim terbaik. Berturut-turut peringkat I tim MIPA, kedua tim Bahasa Inggris, ketiga  tim Dialektika, lalu tim Politik Hebat di peringkat keempat.

Selamat buat para pemenang. Yang menang jangan jumawa, jangan berkecil hati. Tetaplah bersemangat dan berusaha menjadi pemenang. (*)

  • Bagikan