MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Kolaborasi antara pemda dan pemerintah pusat melalui BPJN dalam menangani longsor yang menutup akses jalan di Kabupaten Mamasa beberapa hari terakhir, mendapat apresiasi Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.
Menurutnya, kerja kolaborasi yang terbangun antara Pemkab Mamasa, Pemprov Sulbar, dan BPJN, dapat terus ditingkatkan. Sehingga permasalahan-permasalahan kebencanaan lebih cepat teratasi.
Kepala Dinas PUPR Sulbar Rachmad mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPJN dan Pemkab Mamasa. Dia pun berterima kasih atas kesiapsiagaan Pemkab Mamasa dalam mengatasi longsor.
“Berkat koolaborasi yang terbangun bersama dengan BPJN dan Pemkab Mamasa 10 titik ini sudah teratasi,” ucap Rachmad.
Diketahui akibat curah hujan tinggi di Kabupaten Mamasa mengakibatkan terjadinya longsor di beberapa titik di ruas Aralle hingga Mambi.
Longsor yang terjadi merupakan longsor dari sisi lereng atas dengan ketinggian lereng atas sekitar 10-25 meter, dengan material berupa tanah dan batang pohon yang menutupi bahu dan badan jalan denag rata-rata panjang longsoran 5-50 meter. Ketinggian material longsoran yang menutupi badan jalan antara 0.2-2 meter.
“Dari hasil laporan dari Pemkab Mamasa, Pelaksanaan Pembersihan longsoran dilakukan mulai hari Senin (20 Mei 2024) hingga Selasa (21 Mei 2024) dengan alat loader, DT dan grader,” ucap Rachmad.
Selanjutnya, pada Selasa malam 21 Mei 2024 longsor kembali terjadi dan menutup seluruh badan jalan. Peristiwa itu dilaporkan hari Rabu 22 Mei 2024 pukul 08.00 Wita. Longsor yang terjadi merupakan longsor dari sisi lereng atas dengan ketinggian lereng atas sekitar 15-50 meter,
dengan material berupa tanah, pasir dan batang pohon yang menutupi bahu dan badan jalan dengan rata-rata panjang longsoran 20-150 meter dan ketebalan 50-250 cm.
Longsoran awal pada tanggal 18-19 Mei 2024 dilakukan dengan Kegiatan persiapan dan mobilisasi alat berat dimulai pada pukul 08.30 Wita tanggal 20 Mei 2024 sesaat setelah menerima informasi kejadian dari Penilik Jalan.
Kegiatan dimulai dengan melakukan pembersihan material oleh alat berat dengan menyisir lokasi terdampak mulaindari malabo. Longsoran kembali terjadi pada malam 21 Mei 2022 dengan kondisi yang cukup parah hingga menutup badan jalan.
Alat Loader dan DT kembali di kerahkan, untuk membersihakan material longsoran dari badan jalan. Prioritas penanganan darurat difokuskan untuk membuka akses minimal 1 (satu) lajur jalan agar dapat segera dilalui kendaraan roda empat. Karena kondisi yang cukup berat dan banyaknya titik longosran, PPK 2.3 Sulbar, meminjam alat berupa Loader dari PPK 2.4 Sulbar dan Beckhoe Loader dari BPJN dari Mamuju serta pinjaman alat loader dan excavator dari pihak penyedia jasa. (*)