POLMAN, SULBAR EXPRESS – Layanan Unit Donor Darah (UDD) PMI Polewali Mandar (Polman) dikeluhkan pasien Deman Berdarah Dengue (DBD) di RS Hj. Andi Depu, Senin 3 Mei 2024.
Pasien itu adalah dr. Iwan Katili. Ia mengungkapkan, saat dirinya membutuhkan trombosit empat kantong di UDD PMI Polman, hal itu tidak dapat terealisasi dengan cepat karena berbagai alasan.
“Saya merasa sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan pihak UDD Polman, apalagi saya sedang dirawat di RSUD Hj Andi Depu mulai Sabtu lalu,” terangnya, melalui telepon, Senin 3 Juni 2024.
Irwan membeberkan pernyataan pihak UDD PMI Polewali terkait tidak tersedianya trombosit karena terjadinya kerusakan alat. Namun ternyata setelah ia cek langsung, masalahnya bukan pada alat tapi kantong trombositnya tidak tersedia dan baru dikirim dari Makassar, Sulsel.
“Tidak menututup kemungkinan baru dipesan saat ada yang membutuhkan, sehingga harus menunggu pengiriman dari Makassar hingga jam 12 malam. Padahal keluarga saya berkunjung ke kantor UDD Polman Pukul 20.00 Wita,” jelasnya.
Irwan mengemukakan, beberapa saat setelah kejadian itu, rekan-rekan sejawatnya sesama dokter mendonorkan darah untuk dirinya. Ia pun berpikir bila rekan sejawat dokter saja kesulitan mendapatkan trombosit bagaimana dengan masyarakat awam.
“Sulitnya minta ampun untuk mendapatkan trombosit, bagaimana dengan masyarakat awam yang membutuhkan, padahal akhir-akhir ini lagi ramai-ramainya kasus DBD di Polman. Kita sama-sama tahu bahwa dampak terburuk DBD bila tidak segera diatasi adalah kematian,” paparnya.
Sebab itu, Irwan berpesan khusus kepada dr. Agusnawati selaku Kepala UDD Polman untuk segera membenahi segala pelayanan buruk yang ada di UDD Polman.
Kata dia, apabila dirinya harus meregang nyawa karena keterlambatan trombosit, maka biarkanlah dirinya meninggal dunia secara terhormat dengan mempublikasi sedikit dari sekian banyaknya kebobrokan dan keteledoran UDD Polman agar segera dibenahi.
“Aapabila anda tidak mampu untuk membenahi ini, maka sebaiknya dan sangat terhormat bila anda mundur dari jabatan tersebut agar masyarakat yang lain tidak banyak yang menjadi korban,” tegasnya.
Terpisah, Kepala UDD PMI Polman dr Agusnawati membenarkan kejadian yang menimpa dr. Iwan Katili. Namun hal itu bukan faktor kesengajaan, melainkan karena kerusakan alat trombosit, kantong trombosit lagi dalam pengiriman dari Makassar ke Polman. Kemudian server bermasalah pada jaringan.
“Biar ini hari kita perbaiki, tapi dananya belum turun. Kalau dalam hal pelayanan, semua masyarakat kami layani, siapapun dia, tidak ada perbedaan,” tuturnya.
Ia juga memohon maaf bila ada kekeliruan dalam layanan UDD PMI Polman, karena layanan sudah ia dimaksimalkan namun terjadi kendala teknis.
“Semua stok darah tersedia disini, tapi biasa orang cari itu trombosit, karena harus darah segar,” tandasnya. (ali/ham)