MAMUJU, SULBAR EXPEESS – Dalam mendongkrak perekonomian di Sulbar, diperlukan peran seluruh komponen dalam sistem yang satu frekwensi atau memiliki arah dan tujuan yang sama. Terutama pihak perbankan.
Hal tersebut disampaikan pleh Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin saat melakukan rapat bersama dengan perbankan serta sejumlah OPD Pemprov Sulbar, Rabu 19 Juni 2024.
Pertemuan tersebut bertujuan menyamakan frekuensi antara pemerintah daerah dengan perbankan untuk mendorong perekonomian daerah.
Menurut Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri ini, perbankan memiliki pengalaman dalam mendampingi masyarakat. Olehnya pemerintah harus bekerjasama dengan perbankan melalui skema Kredit Usaha Rakyat atau KUR untuk menggerakkan perekonomian.
Kata Bahtiat, penyaluran KUR di Sulbar masih sangat kecil. Padahal, ini menjadi peluang untuk menggerakkan perekonomian.
“KUR ini instrumen paling potensi untuk menggerakkan ekonomi Sulbar,” kata Bahtiar.
Untuk itu, Bahtiar akan membentuk tim percepatan akses keuangan daerah supaya masyarakat bisa mengakses perbankan.
“Agar masyarakat tidak terjebak rentenir dan itu merusakan sistem perekonomian kita. Lebih baik mengakses sumber pembiayaan yang sah dan aman,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut pimpinan bank yang hadir diantaranya Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, dan BNI. Mereka sepakat dengan usulan dan rencana yang digalakan oleh pemrov Sulbar. Dalam laporannya, selama ini KUR atau perekonomian Sulbar digerakan oleh perkebunan kelapa sawit bersama beberapa turunananya. (*)