MAMASA, SULBAR EXPRESS – Akses darat di desa-desa di Kabupaten Mamasa masih banyak yang memprihatinkan kondisinya. Hal itu kini menjadi perhatian Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.
Bahtiar akan mendorong jalan desa tersebut menjadi program jalan inpres, sehingga akan dibiayai oleh pemerintah pusat.
Khusus akses darat dua desa di Kecamatan Aralle tepatnya Desa Baruru dan Hahangan, Bahtiar sudah mendengat curhatan dari Rusman, Kepala Desa Baruru, di aula kantor Kecamatan Aralle, Rabu 24 Juli 2024.
Rusman menyebutkan, jumlah penduduk di Baruru sekira 1.000 jiwa. Untuk mengakses desa ini butuh waktu hingga lima jam berjalan kaki sepanjang 20 kilometer.
“Kami butuh perhatian, jalan ini berbatasan dengan Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju,” kata Rusman.
Rusman juga mengusulkan agar status jalan tersebut dialihkan agar menjadi tanggungan provinsi sebab menghubungkan dua kabupaten.
Menanggapi hal itu Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin meminta Kepala Dinas PUPR Sulbar untuk merumuskan formula terkait solusi untuk jalan tersebut.
Kepala Dinas PUPR Sulbar Rachmad mengaku untuk Desa Baruru dan Hahangan akan dikordinasikan dengan pemerintah setempat agar dapat dalam program nasional.
“Akan kami kordinasikan sesuai arahan Pak Gubernur. Kalau Bonehau dan Kalumpang sudah kami siapkan 2025. Tetapi akan menggunakan skema program dari pusat,” ungkap Rachmad.
Selain akses darat, Rusman juga mengeluhkan akses telekomunikasi.
Terkait jaringan dua desa yang telah disebutkan, Bahtiar sudah membangun komunikasi dengan Kemenkominfo dan PLN .
“Saya sudah komunikasi Menkominfo, nanti mau bantu untuk bangun kembali BTS, karena kemarin sempat berhenti karena tersandung kasus. Jadi tolong usulannya segera dimasukkan ke dinas Kominfo provinsi, paling plambat 31 Juli. Termasuk sekolah dan Puskesmas,” ungkapnya. (*)
Pada kesempatan tersebut Camat Aralle Rahmat, Kecamatan Aralle terdiri dari 11 desa. Dua desa diantaranya belum terakses listrik dan jaringan Telkom, ditambah akses jalan yang masih sulit. Diharapkan melalui PJ Gubernur dapat memberikan perhatian lebih kepada desa-desa di kecamatan Aralle.
Ada dua desa yang masih sangat sulit untuk akses transportasi termasuk PLN sama sekali belum ada masuk dan jaringan internet dan telpon. Desa Baruru dan Hahangan,” ucap Rahmat. (*)