Di Polman, SDK-JSM Dorong Hadirnya Pilgub Sulbar yang Sejuk

  • Bagikan
Mayjend (Purn) Salim S. Mengga saat memberi sambutan di hadapan ribuan pendukungnya di kediamannya di Polman.

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Bakal pasamgan calon gubernur dan wakil gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Mayjen (Purn) Salim S Mengga (JSM) menggelar road show di Kabupaten Polman.

Agenda itu dipusatkan di kediaman Salim S. Mengga di Jl. H. Andi Depu Kelurahan Takatidung, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, Senin 5 Agustus 2024.

Road show tersebut dihadiri para tokoh masyarakat, pengurus partai politik pengusung SDK-JSM.

Di hadapan simpatisannya, SDK mengatakan perolehan kursi tiga parpol pengusung mereka, sudah cukup membawa dirinya dan JSM lolos persyaratan masuk Pilgub Sulbar.

“Saaya sadari betul pemilih di Polman ini adalah terbesar, namun keterpilihan JSM belum diragukan di Polman. Dan kami akan deklarasi di enam kabupaten di Sulbar,” ujanya.

Selain itu, SDK menjelaskan niatnya maju Pilgub Sulbar semata-mata berlandaskan niat tulus ingin kembali dan memajukan daerah, sebagaimana visi perjuangan dalam pembentukan Sulbar.

“Saya dan JSM adalah pasangan sejajar tidak ada kosong satu dan kosong dua. Kans kami besar, Polman punya 34 persen pemilih dan Pak JSM punya massa fanatik. Dan di Mamuju ada 22 persen pemilih, siapa yang menguasai Polman dan siapa yang menguasai Mamuju itulah pemenang,” terangnya.

Di tempat yang sama, JSM menyampaikan pesan moral agar tetap berkompetisi sehat dan sejuk di Pilgub Sulbar, pendukung mengurus kandidat masing-masing serta tidak usah mengganggu kandidat lain.

“Tetaplah satu, kita belajar berdemokrasi yang sejuk, saya dan Pak SDK akan bekerja dwitunggal untuk membangun Sulbar, tidak usah bicara siapa kosong satu dan kosong dua karena pemikiran kita sama, ” bebernya.

Meski demikian, JSM berharap dukungan semua pihak setelah menyatakan diri maju Pilgub Sulbar mendampingi SDK, ia meminta Pilgub Sulbar nantinya melahirkan pertarungan demokrasi yang sehat dan bernilai.

“Kita tidak boleh membagi-bagi daerah ini, tidak boleh lagi kita pecah pecah. Belanda saja dahulu menyebut daerah kita afdeling Mandar karena afdeling itu adalah kabupaten, mencakup seluruh etnis mulai dari Polman hingga Pasangkayu,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version