POLMAN, SULBAR EXPRESS – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar (Polman) Dirga Adhi Putra Singkarru- Iskandar Muda Baharuddin Lopa (Digasskan) mengantongi surat keputusan (SK) rekomendasi pencalonan dari tiga partai politik (parpol) untuk Pilkada Polman 2024.
Tiga parpol tersebut yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Dengan demikian syarat perolehan 8 kursi maju di Pilkada Polman sudah terpenuhi.
“PKS dan Demokrat sudah kita terima SKnya sebagai parpol pengusung, sisa Nasdem yang belum secara SK. Sisa saya ambil setelah kongres Oartai Nasdem,” bebernya, saat menggelar konfrensi pers di Hotel Ratih Polewali, Rabu 7 Agustus 2024.
Ketua DPW Partai Nasdem Sulbar ini menerangkan, setelah mendapatkan usungan tiga parpol di Pilkada Polman, tidak menutup kemungkinan masih ada parpol lain yang akan bergabung mengusung gerbong solid dan amanah sebagai slogannya maju di Pilkada Polman.
“Dan saya yakin PKS memiliki intergritas tinggi, jawabannya kita tunggu 28 Agustus nanti saat pasangan Digasskan mendaftar di KPU secara resmi,” ucapnya.
Dirga mengungkapkan niatnya maju di Pilkada Polman untuk mengabdikan diri membangun kampung halamannya, kemudian menjawab keresahan masyarakat menghadirkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya rasa warga Polman cerdas dan dewasa, mereka berkaca pada pengalaman yang sudah ada, program andalan Digasskan yakni mengejar indeks pembangunan manusia kita yang cukup tertinggal,” bebernya.
Selain itu, Dirga mengatakan persoalan yang dihadapi Polman sekarang tertumpu pada sektor pendidikan, kesehatan dan kurangnya lapangan kerja, kemudian menjadikan Polman sebagai sentra produsen Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
“Itu yang menjadi fokus utama kami menyelesaikan itu semua, lalu menuntaskan isu yang paling santer beredar sekarang soal penanganan sampah kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Digasskan Ratih Megasari Singkarru menuturkan bahwa Nasdem tetap mempercayakan dirinya di Komisi X DPR-RI, hal itu sudah menepis isu bila dirinya tak lagi memperjuangkan program beasiswa pelajar dan mahasiswa di indonesia.
“Yang jelas kami di Komisi X bidang pendidikan menjembatani dan perjuangkan program beasiswa ini untuk para pelajar dan mahasiswa, ” terangnya.
Ratih juga menampik isu bahwa program beasiswa ini dipolitisasi, sebab bantuan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa kurang mampu ini telah ia perjuangkan dari 2019 lalu, lalu isu politisasi bantuan beasiswa ini baru mencuat sekarang jelang Pilkada Polman.
“Yang pasti saya selalu berjuang menambah kuota beasiswa Sulbar, saat ini sudah 300 ribu pelajar dan mahasiswa se-Sulbar yang merasakan mendapatkan beasiswa, saya akan berupaya bukan hanya untuk pelajar di Sulbar tapi seluruh Indonesia, dan insya Allah bulan ini sudah berproses,” harapnya. (ali/ham)