POLMAN, SULBAR EXPRESS – Truk pengangkut sampah tidak beraktifitas dalam tiga pekan terakhir di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Akibatnya, nyaris seluruh ruas jalan di Kota Polewali dijejali tumpukan sampah.
Berbagai titik tumpukan sampah terlihat di sembilan kelurahan di Kecamatan Polewali. Selain itu, tumpukan sampah juga terpantau di jalur Trans Sulawesi di Kecamatan Matakali serta Pasar Induk Kecamatan Wonomulyo.
Di kawasan Pantai Bahari Polewali tumpukan sampah sepanjang kurang lebih 100 meter tampak memadati badan jalan, sehingga kendaraan roda empat harus memutar arah karena terhalang tumpukan sampah.
Tumpukan sampah ini sudah mulai menggunung, mengeluarkan bau busuk menyengat. Penyebab tumpukan sampah lantaran sudah tiga pekan belum juga diangkut.
Tumpukan sampah berjejeran menjadi pemandangan tak sehat yang sekian kalinya di lokasi yang sama. Sampah menumpuk tersebut sudah dikerumuni lalat dan berulat, terdiri dari sampah sisa dagangan dan limbah rumah tangga.
Persoalan sampah di Polman sudah bertahun-tahun belum mendapatkan solusi terbaik, sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Paku ditutup.
Kemudian TPA Sattoko yang direncanakan menjadi TPA baru hingga kini belum rampung, tumpukan sampah yang menghiasi Polman tak juga menemukan solusi.
Di 2021 lalu, Pemkab dan DPRD Polman pernah kunjungan ke Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mempelajari teknik pengelolaan sampah, dalam rangka percepatan pengolahan sampah.
Bahkan tak berselang lama, Pemkab Polman juga pernah studi banding penanggulangan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) di Tegal, Jawa Barat dan TPA Bantar Gebang.
Warga Polewali Ahmad menyayangkan sikap Pemkab Polman kesulitan mengatasi persoalan sampah. Padahal kata dia, anggaran penanganan sampah Polman jumlahnya miliaran rupiah dalam lima tahun belakangan.
“Tiga tahun lalu mereka pernah studi banding pengolahan sampah, mungkin lain dilihat, lain dikerjakan, masa mereka tidak bisa atasi kalau anggarannya besar?” kesalnya, Senin 23 September 2024.
Menanggapi hal ini, Pj Bupati Polman Muhammad Ilham Borahima mengungkapkan, belum terangkutnya sampah lantaran lokasi pembuangan sampah sementara di Kecamatan Campalagian sudah penuh.
“Insya Allah segera kita angkut, karena sekarang lokasi di Laliko sudah full, itu penyebabnya terjadi penumpukan,” ujarnya melalui WhatsApp, Senin 23 September.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kebersihan, DLHK Polman M. Hajir mengaku sampah tidak diangkut sejak masuk 1 September 2024 lalu. Hal itu lantaran tidak adanya tempat pembuangan sampah akhir.
“Kemarin itu sampah ini kita buang di Desa Laliko Kecamatan Campalagian, untuk tempat buang sementara, namun perjanjiannya sampai 30 Agustus 2024,” ujarnya.
Mantan Lurah Pekkabata ini menjelaskan, sejak berakhirnya perjanjian pembuangan sampah di Laliko, Kecamatan Campalagian, petugas tidak lagi mengangkut sampah.
“Karena belum ada tempat pembuangan sampah sementara, sejak ditutupnya TPA Paku di Polman,” tuturnya. (ali)