MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar menyerahkan bantuan kepada nelayan di kantornya, Kamis 26 September 2024.
Adapun bantuan yang diserahkan sebanyak 44 mesin katinting. Terdiri dari 16 unit mesin ketinting 9 PK untuk 4 kelompok nelayan (3 kelompok Kabupaten Pasangkayu dan 1 kelompok di Kabupaten Mamuju). Kemudian 28 unit mesin katinting 6,5 PK untuk 6 kelompok nelayan (5 kelompok di Kabupaten Mamuju dan 1 kelompok di Kabupaten Majene).
Selanjutnya alat tangkap purse sein sebanyak 2 paket untuk 2 kelompok di Kabupaten Mamuju.
Bantuan tersebut atas arahan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin agar pemprov memberikan perhatian kepada para nelayan.
Puluhan perwakilan nelayan menerima bantuan Pemprov Sulbar yang diserahkan Kepala DKP Sulbar Suyuti Marzuki. Ia didampingi Kabid Perikanan Tangkap dan TRL DKP Sulbar Abdul Gani.
“Bantuan ini bukan sekedar alat, melainkan simbol harapan baru, mesin katinting yang siap menggerakkan impian. Dan alat tangkap purse seine yang akan membuka lembaran-lembaran baru bagi nelayan dalam perjalanan mencari nafkah di laut,” kata Suyuti.
Ia menegaskan, laut adalah sumber kehidupan yang harus dikelola dengan bijak. Oleh karena itu, ia berharap agar kelompok yang telah menerima bantuan, bisa bersama-sama menjadi garda terdepan bagi DKP Sulbar dalam menjaga dan melestarikan keberlangsungan ekosistem di perairan.
“Langkah pertama dan utama adalah dengan mengumpulkan kontak masing-masing ketua kelompok, untuk kemudian digabungkan dalam satu grup WhatsApp,” tambahnya.
Lewat langkah itu, Suyuti Marzuki ingin menerima informasi dan laporan masyarakat khususnya nelayan secara langsung. Sehingga dalam proses pengambilan kebijakan ia memiliki dasar yang kuat untuk mengambil keputusan dengan merujuk ke persoalan-persoalan yang mencuat dari masyaralat nelayan secara ril.
“Kami ingin agar bapak-bapak semua bisa membantu kami menjaga sumberdaya laut kita. Kalau ada hal-hal yang melanggar aturan di laut, silahkan langsung laporkan ke saya,” tegas Suyuti di hadapan kelompok nelayan.
Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antar kelompok nelayan. Dengan memanfaatkan bantuan yang diberikan, nelayan diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan strategi dalam penangkapan ikan, sehingga dapat menciptakan sinergi yang positif.
“Kita harus saling mendukung dan bersinergi agar apa yang kita harapkan bisa terwujud,” imbuhnya.
Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa meskipun bantuan ini merupakan langkah positif. Masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti perubahan iklim dan penangkapan ikan ilegal. Oleh karena itu, Ia mendorong para nelayan untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya laut.
“Kita harus ingat, laut adalah titipan, dan kita harus menjaganya untuk generasi yang akan datang,” pungkasnya. (*)