Kostrad TNI AD Kembangkan Drone Heli dengan Teknologi AI

  • Bagikan
Jajaran Kostrad TNI AD melihat pengembangan Drone Heli di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2024) (ANTARA/HO-Humas Penkostrad).

JAKARTA, SULBAR EXPRESS – Panglima Kostrad (Pangkostrad) TNI AD Letjen TNI Mohamad Hasan mengatakan akan mengembangkan kemampuan drone heli yang pihaknya miliki dengan teknologi AI.

“Peningkatan sistem kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan kemampuan analisis data drone, menjadikannya alat yang semakin efektif di medan tempur,” kata Mohamad Hasan dalam siaran pers resmi Penerangan Kostrad yang disiarkan Jumat kala menghadiri demo kegiatan rancang bangun Weaponied Drone Tahap ll-ll TA 2024 di Pusdiklatpasus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Kamis 17 Oktober 2024.

Menurut Hasan, kemajuan teknologi di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) menggunakan AI telah terjadi di beberapa negara.

Kemajuan teknologi tersebut membuat para prajurit dapat melakukan serangan yang efektif dan tepat sasaran. Salah satunya dengan penggunaan AI dalam drone untuk menyerbu pertahanan musuh.

Jajaran Kostrad sendiri, lanjut Hasan, berusaha mengikuti perkembangan teknologi alutsista itu dengan cara membangun drone heli yang mereka miliki.

Karenanya, dia memastikan jajarannya akan terus berinovasi dalam pengembangan jenis drone lain untuk kepentingan pertahanan negara.

“Ke depannya, pengembangan dan penerapan drone heli diharapkan dapat dilakukan dengan pertimbangan yang matang terhadap aspek etika dan regulasi,” kata dia.

Untuk diketahui, drone milik Kostrad TNI AD ini memiliki kemampuan menembakkan senjata serbu secara akurat.

Drone ini dikendalikan oleh dua orang yakni operator drone dan operator senjata, yang bekerja sama untuk melaksanakan misi secara efektif.

Operator drone bertanggung jawab untuk mengendalikan pergerakan dan navigasi.

“Keberadaan mereka memantau lingkungan sekitar dan memastikan drone dapat beroperasi dengan aman, menghindari rintangan dan mencapai lokasi target,” seperti dikutip siaran pers tersebut.

Sedangkan operator senjata bertugas mengendalikan senjata dan bertanggungjawab menembak target.

Drone tersebut juga dilengkapi perangkat lunak canggih untuk menganalisis data dan memastikan setiap tembakan akurat dan efektif. (Antara)

  • Bagikan