MAMUJU, SULBAR EXPRESS – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bersama instansi terkait melakukan inspeksi ke beberapa pangkalan LPG 3 Kg di Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab untuk menjaga distribusi energi yang merata dan tepat sasaran.
Inspeksi tersebut merupakan bagian dari upaya sinergi Pertamina dengan pemda untuk memastikan bahwa LPG bersubsidi dapat dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar berhak, seperti rumah tangga kurang mampu dan usaha mikro.
Kegiatan ini melibatkan sinergi yang kuat antara Pertamina Patra Niaga Sulawesi dengan pemerintah dan lembaga terkait.
Hadir dalam pengecekan ini Dermawan Tarigan S Sales Branch Manager VIII Gas, perwakilan dari Biro Ekonomi Pembangunan dan Administrasi Pembangunan Pemprov Sulbar, Dinas Perdagangan dan UKM Sulbar, Dinas Perdagangan Mamuju, BIN Sulbar, serta Polres Mamuju.
Hasil inspeksi pada Senin 9 Desember menunjukkan bahwa stok LPG 3 Kg di pangkalan resmi masih aman. Pangkalan memiliki ketersediaan stok yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hasil pengecekan di beberapa pangkalan yang menjual LPG 3 kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 18.500 per tabung.
Selain memantau ketersediaan dan distribusi, tim juga melakukan sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan LPG bersubsidi sesuai peruntukan. Masyarakat dihimbau untuk membeli LPG langsung dari pangkalan resmi untuk memastikan harga sesuai HET dan barang subsidi dapat tepat sasaran.
Kabid Perlindungan Konsumen Disperindag Mamuju,l Andi Tanri Saung menyampaikan bahwa stok aman dan menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan LPG 3 kg secara bijak.
“Kami telah mengecek ke beberapa pangkalan di Mamuju, dan dapat kita lihat bahwa stok aman. Dan kami mengimbau agar masyarakat dapat bijak menggunakan LPG sesuai kebutuhan dan belilah di LPG di pangkalan resmi,” ucapnya.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw menegaskan, Pertamina Patra Niaga terus berupaya memastikan ketersediaan dan juga distribusi LPG bersubsidi sesuai aturan dan tepat sasaran.
“Kami juga mengedukasi masyarakat agar memahami peruntukan LPG 3 kg dan membeli di pangkalan resmi. Kolaborasi erat dengan pemerintah dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketersediaan energi bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Fahrougi menambhakan, langkah-langkah seperti pengecekan langsung ini juga menjadi upaya Pertamina untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap distribusi energi bersubsidi. Dengan penyaluran yang lebih transparan dan pengawasan yang ketat, Pertamina berharap masyarakat dapat merasa tenang karena ketersediaan energi untuk kebutuhan sehari-hari tetap terjaga.
Apabila masyarakat menemukan adanya praktik kecurangan yang dilakukan oleh agen ataupun pangkalan LPG, dapat melaporkan ke Call Center Pertamina di 135 untuk informasi lebih lanjut. (*)