POLMAN, SULBAR EXPRESS – Warga Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, Sulbar, mulai geram. Ini dipicu oleh janji Pj Bupati Polman, Muhammad Hamzih, yang belum ditepati.
Sebelumnya, Pj Bupati Polman berjanji akan memberikan bantuan berupa 2.000 karung untuk pembuatan tanggul darurat di Pantai Mampie guna menahan abrasi. Namun, hingga saat ini, janji tersebut belum terealisasi.
Tokoh masyarakat Mampie, Muhammad Yusri, menyayangkan lambannya respon pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa sejak kunjungan rombongan pejabat Pemkab Polman dan pimpinan DPRD Polman tiga pekan lalu, hungga ini belum ada tanda-tanda bantuan yang dijanjikan akan terealisasi.
“Kondisi abrasi di Mampie saat ini sangat parah. Harusnya pemkab cepat tanggap. Sejak mereka datang ke Mampie l, sampai sekarang belum ada satu pun bantuan karung yang dijanjikan,” ungkap Yusri.
Menurut dia, abrasi di Pantai Mampie telah menyebabkan sekira 40 meter daratan pantai hilang dalam lima tahun terakhir. Ia bahkan menyindir pemerintah daerah yang datang ke lokasi dengan kendaraan mewah tetapi tak kunjung memberikan solusi konkret.
Pada 22 Januari lalu, rombongan pejabat Pemkab Polman, termasuk Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih, Pj Sekda Polman Hamdani Hamdi, Kepala Dinas PUPR Polman Husain Ismail, serta sejumlah pejabat lainnya telah mengunjungi Pantai Mampie untuk melihat langsung dampak abrasi.
Saat itu, Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih berjanji segera menyalurkan 2.000 karung yang akan diisi pasir secara gotong royong oleh masyarakat setempat sebagai langkah darurat, sembari menunggu solusi jangka panjang.
“Sudah adami. Bantuan karung sementara dalam perjalanan dari Mamuju ke Polman. Apapun itu janji pemerintah kita akan tunaikan,” ujar Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih, Senin 10 Februari 2025.
Namun, janji tersebut hingga kini belum terwujud, sementara abrasi terus mengancam pemukiman warga. Masyarakat Mampie pun mendesak Pemkab Polman agar segera menepati komitmennya sebelum dampak abrasi semakin parah. (ali)