PASANGKAYU, SULBAR EXPRESS –
Dan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 123 Kodim 1427/Pasangkayu Letkol Czi Dony Siswanto memaparkan perkembangan pelaksanaan program TMMD tahun 2025 kepada Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Kodam XIV/Hasanuddin Letkol Inf Abdul Muthalib, di Makodim Pasangkayu, Jl. Dewi Sartika Pasangkayu, Kamis 6 Maret 2025.
Program TMMD yang berlangsung di Desa Benggaulu, Kecamatan Dapurang, Kabupaten Pasangkayu dan ini telah menunjukkan pencapaian signifi kan. Terutama dalam pekerjaan sasaran fisik maupun non fisik.
Dijelaskan Dony, pelaksanaan program membangun desa di wilayah Kodim 1427/Pasangkayu, dengan semangat TMMD mewujudkan pemerataan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan nasional di wilayah.
TNI Sebagai salah satu komponen bangsa dengan berlandaskan UU RI No 34 Tahun 2004 tentang TNI melaksanakan Operasi Militer selain Perang (OMsP) diantaranya membantu tugas pemerintah daerah.
Salah satu tugas dari Kodim 1427/Pasangkayu, yaitu membantu pemda dan masyarakat dalam upaya membantu pembangunan di daerah tertinggal, terbelakang melalui kegiatan TMMD.
“TNI Manunggal membangun Desa atau sebutan singkatnya TMMD merupakan program kerjasama lintas sektoral antara TNI dengan kementrian/lembaga pemerintah non kementrian dan pemda serta komponen bangsa lainnya,” jelas Dandim Pasangkayu ini.
Diketahui bersama, pada TMMD di Pasangkayu tahun ini, telah mengerjakan sasaran fisik. Pertama, pembukaan jalan dengan volume 4.000 meter x lebar 8 meter. Kedua, pembuatan sumur bor di tiga titik dusun berbeda. Ketiga, pembuatan 3 unit RTLH.
Untuk sasaran non fisik, seperti penyuluhan Wasbang, penyuluhan posyandu, penyuluhan pertanian, penyuluhan posbindu PTM, dan penyuluhan stunting, selain sasaran tambah dari Kasad, yakni Karya Bakti pembersihan pantai, penanaman mangrove 1.000 pohon, serta
penanaman jagung sebagai ketahanan pangan seluas 2 hektar.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada beberapa
pertimbangan pemilihan sasaran fisik. Pertama, masyarakat kesulitan dalam mengeluarkan hasil kebunya. Kedua, meningkatkan potensi ekonomi masyarakat apabila akses jalan sudah terbuka dan menjadi jalan tani. Ketiga, sebahagian besar masyarakat sangat membutuhkan air bersih. Keempat, masyarakat masih ada yang tinggal dirumah kurang layak.
Sementara pertimbangan pemilihan sasaran non fisik adalah, pemahaman tentang penanganan stunting masih kurang sehingga banyak keluarga berisiko stunting dengan jumlah 80 anak di Desa Benggaulu.
Pemahaman tentang wasbang kepada generasi muda masih perlu ditingkatkan.
Pemahaman tentang pertanian perlu ditingkatkan. Kesadaran tentang pentingnya posyandu masih kurang. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit tidak menular.
Adapun hambatan dan upaya mengatasi hambatan, sebahagian pengiriman material pembangunan rehab RTLH dan sumur bor diseberangkan pakai rakit melewati derasnya arus sungai. Dan pembukaan jalan tani, ekscavator tidak bisa melintas jika cuaca hujan karena banjir.
Dalam pemaparannya, mantan Komandan Batalyon Zeni Kontruksi 13/Karya Etmaka ini huga memberikan gambaran besar kepada Tim Wasev, sebagai pedoman dan bahan masukan terkait dalam pelaksanaan TMMD ke-123, sehingga dapat terlaksanan secara maksimal dan tepat sasaran. (ndi)