Usai Salat Tarwih, Salim S. Mengga Dicegat Anak-anak, Ini yang Mereka Minta

  • Bagikan
Usai Salat Tarwih, sejumlah murid sekolah dasar meminta tanda tangan Wagub Sulbar Salim S. Mengga.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Salat Tarwih di Masjid An-Nur, Galung-galung, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Selasa 11 Maret 2025, menjadi amat berkesan bagi para jamaah, khususnya anak-anak.

Kehadiran Wakil Gubernur Sulbar Salim S. Mengga tidak hanya memeriahkan ibadah malam Ramadan, tetapi juga menjadi kesempatan istimewa bagi para siswa-siswi sekolah dasar yang antusias meminta tanda tangannya.

Salat tarwih berjamaah tersebut dihadiri oleh masyarakat setempat yang memadati shaf dengan penuh semangat. Usai salat, suasana semakin hangat ketika puluhan anak-anak berbaris rapi untuk meminta tanda tangan Wakil Gubernur Sulbar Salim S. Mengga.

Tanda tangan tersebut akan digunakan sebagai bukti kehadiran mereka dalam buku kontrol tugas sekolah, yang mencatat aktivitas peserta didik selama bulan suci Ramadan.

Salim S. Mengga dengan ramah menyambut antusiasme anak-anak tersebut. Ia pun menyempatkan diri berceramah, mengajak jamaah untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

“Jalan menuju Allah hanya bisa ditempuh dengan kerendahan hati dan jiwa yang bersih,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya menunaikan zakat sebagai bentuk penyucian harta dan ibadah sosial. “Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk mengejar pahala sekaligus membersihkan harta kita melalui zakat,” pesannya.

Kehadiran Salim S. Mengga tidak hanya disambut hangat oleh anak-anak, tetapi juga oleh jamaah masjid yang antusias bersilaturahmi. Momen ini menjadi bukti kedekatan pemimpin dengan masyarakat, sekaligus menegaskan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial di bulan suci Ramadan.

“Ini adalah momen yang sangat berharga bagi kami. Anak-anak tidak hanya belajar tentang ibadah, tetapi juga mendapatkan motivasi langsung dari pemimpin mereka,” ujar salah seorang warga yang hadir.

Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana bulan ramadan dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan pembinaan karakter, terutama bagi generasi muda. Melalui momen seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang pentingnya ibadah, tetapi juga meneladani sikap rendah hati dan peduli dari para pemimpin mereka.

“Semoga momen ini dapat menginspirasi anak-anak untuk terus semangat belajar dan beribadah, serta meneladani nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh pemimpin kita,” tutup Salim S. Mengga sebelum berpamitan. (*)

  • Bagikan