SULBAR EXPRESS – Pemerintah telah membentuk Desk Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Kamis lalu, menyusul potensi terjadinya karhutla di wilayah Indonesia timur.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan menyampaikan hal itu kepada awak media di Jakarta. Prediksi itu berdasar pada pemetaan yang sudah dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (BMKG). Dia menyatakan bahwa beberapa wilayah timur Indonesia yang berpotensi terjadi karhutla adalah Maluku, Sulawesi, dan Papua.
”Kalau selama ini kebakaran hutan itu hanya terjadi di wilayah Indonesia bagian barat, namun di tahun ini dari prediksi BMKG (karhutla bisa) juga terjadi di wilayah Indonesia bagian timur. Di antaranya NTT, kemudian Sulawesi Selatan, kemudian di Gorontalo, dan Papua bagian selatan. Termasuk Maluku,” kata Budi Gunawan.
Prakiraan yang sudah terbaca oleh BMKG, lanjut Budi Gunawan, musim kemarau akan mulai terasa pada Mei mendatang. Kemudian terus berlanjut sampai Juni dan Juli. Puncaknya terjadi pada Agustus dan September. Karena itu, sejak jauh hari pemerintah membentuk desk baru yang secara khusus akan menanggulangi karhutla.
Di wilayah Indonesia bagian barat, pejabat yang akrab dipanggil BG itu menyampaikan bahwa Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung masih rawan karhutla. Kemudian di Kalimantan ada Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Semuanya masuk kategori rawan karhutla. (Jpg/*)