SDK-JSM Terapkan Pengelolaan Anggaran Efisien dan Tepat Guna

  • Bagikan
Didampigi Wagub Sulbar Salim S. Mengga dan Plh Sekprov Sulbar Herdin Ismail, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyampaikan kesimpulan evaluasi hasil efisiensi anggaran berdasarkan Inpres No 1 Tahun 2025.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Roda pemerintahan di bawah kendali Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar Suhardi Duka dsn Mayjen Purn. Salim S. Mengga (SDK-JSM), langasung disambut dengan kebijakan efisiensi oleh pemerintah pusat.

Penyesuain terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025, pun langaung dilakukan.

Bahkan pada pekan pertama Suhardi Duka dan Salim S. Mengga berkantor, implementasi dari Inpres tersebut langsung dirunjukkan. Secara total OPD lingkup Pempov Sulbar menjalani evaluasi program dan anggaran yang akan dijalankan tahun ini.

Hasilnya, Senin 17 Maret 2025, SDK-JSM menyampaikan kesimpulan akhir tentang evaluasi kinerja pembangunan serta penjelasan alokasi anggaran yang telah disesuaikan dengan Inpres Nomor 1 tahun 2025.

Rapat yang dipimpin Gubernur Sulbar Suhardi Duka didampingi Wakil Gubernur Sulbar Salim S. Mengga dan Plh Sekprov Sulbar Herdin Ismail, disampaikan alokasi belanja prioritas yang tertuang dalam lima misi atau panca daya pembangunan Sulbar dibawah kepemimpinan SDK-JSM sebesar Rp 299.786.976.119. Angka ini diperoleh dari hasil penghematan atau efisiensi.

SDK mengungkapkan, pengelolaan anggaran harus dilakukan dan dimanfaatkan dengan baik seluruh OPD demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Kita dalam mengelola anggaran harus berpikir sejauh mana bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata SDK.

Ia juga mengungkapkan, anggaran harus dijalankan sesuai dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi untuk menghindari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Inpres kita harus jalankan. Karena kalau tidak, nantinya BPK akan mengaudit anggaran 2025 akan berpedoman pada Inpres. Jadi, kalau tidak sesuai, pasti akan menjadi temuan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Salim S. Mengga menjelaskan, Inpres Nomor 1 tahun 2025 yang bertujuan untuk melakukan efisiensi, tidak dimaksud untuk mengurangi anggaran, sehingga kemudian tidak bisa bekerja untuk melanjutkan pembangunan.

“Karena itu saya berharap, tim yang sudah melakukan evaluasi kinerja yang ada, nantinya bisa untuk menyampaikan apa yang harus kita kerjakan, apa yang harus kita perbaiki, agar program kita ke depan bisa berjalan dengan baik,” ujar Salim S. Mengga.

Ia pun berharap, progam-program ke depan betul-betul mampu menjawab tantangan pembangunan untuk mencapai visi maju dan sejahtera.

“Saya sangat berharap agar program kita ke depan itu betul-betul mampu menjawab tantangan pembangunan, agar kita dapat mencapai visi maju dan sejahtera dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan anggaran secara tepat guna,” tuturnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version