MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Kondisi ekonomi, pemerataan pembangunan, hingga keamanan menjadi topik pembicaraab Gubernur Sulbar Suhardi Duka bersama Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno.
Pembicaraan dua pemimpin ini terjadi saat buka puasa bersama di Rumah Jabatan (Rujab) Sapota, Bupati Mamuju, Kamis 20 Maret 2025.
Dalam kesempatan itu, Suhardi Duka menjelaskan, bahwa provinsi yang dinahkodainya ini bersama Wakil Gubernur Sulbar Salim S. Mengga merupakan daerah yang aman dengan potensi besar di sektor perkebunan dan pertanian. Tiga kabupaten menjadi penopang utama sektor pangan, yaitu Polewali Mandar, Mamuju, dan Mamasa.
Sementara sektor perkebunan tersebar di hampir semua wilayah, dengan fokus utama pada kelapa sawit di Mamuju Tengah dan Pasangkayu.
Stabilitas ekonomi dengan 46 persen PDRB ditunjang sektor pertanian, membuat daerah ini stabil.
Dari sisi masyarakat, Sulbar didominasi oleh suku Mandar yang mencapai lebih dari 40 persen dan tersebar di hampir semua kabupaten dan berbagai suku lainnya.
Dalam hal politik, Suhardi Duka menyampaikan, situasi di Sulbar tetap kondusif. Berkaca pada Pilkada serentak 2024 lalu, semuanya berlangsung damai tanpa gejolak berarti.
“Pemilihan bupati dan gubernur kemarin tidak ada letupan-letupan yang keras, semua bersaudara,” ungkapnya.
Meski demikian, Suhardi Duka mengakui masih ada ketimpangan pembangunan, terutama di daerah pedalaman. Namun, ia mengatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan TNI untuk membuka akses di wilayah-wilayah sulit.
“Tahun ini kami alokasikan anggaran untuk kerjasama dengan TNI lebih Rp 2 miliar untuk mengerjakan jalan,” kata mantan Bupati Mamuju dua periode ini.
Suhardi Duka juga menyampaikan rasa senangnya bisa berbuka puasa bersama Pangdam XIV/Hasanuddin dan berharap sinergi antara Pemprov Sulbar dan TNI terus terjalin.
Sementara itu, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno menyebut sektor pangan di tiga provinsi yakni Sulsel, Sultra, dan Sulbar berada dalam kondisi aman.
“Memang tuntutan kita cukup tinggi dari tiga provinsi ini harus mencapai sekitar 6,3 juta ton padahal kebutuhan kita hanya 2,2 ton. Tetapi mudah mudahan bisa terlaksana,” ujar Pangdam.
Menjelang lebaran, Pangdam mengatakan TNI siap membantu kepolisian dalam mengamankan arus mudik. (*)