Musrenbang di Lima Dapil, Bupati Polman Fokus Penanganan Sampah, Infrastruktur dan Efisiensi Anggaran

  • Bagikan
Bupati Polman H. Samsul Mahmud pimpin musrenbang di aula kantor Kecamatan Polewali.

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Pemkab Polewali Mandar (Polman) terus melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), pelaksanaan musrenbang dilakukan di lima daerah pemilihan (dapil) di wilayah, Jumat 14 Maret 2025.

Musrenbang tersebut sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat dan menentukan prioritas pembangunan ke depan. Dalam agenda terakhir nusrenbang, Bupati Polman H. Samsul Mahmud menegaskan komitmennya mengatasi berbagai permasalahan mendesak di Polman, terutama persoalan sampah, infrastruktur, serta efisiensi anggaran daerah.

Salah satu isu yang paling mencuat adalah permasalahan sampah di Polman, sebab hingga kini belum bisa diatasi secara optimal.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polman menyebutkan, peredaran sampah plastik kresek menjadi salah satu tantangan utama mengatasi sampah.

Menanggapi hal ini, Samsul Mahmud menegaskan bahwa sampah bukan hanya suatu masalah, tetapi juga bisa dikelola menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.

“Sampah itu bisa diolah dengan baik dan bisa bernilai ekonomi, nilainya bisa mencapai Rp 14 juta atau lebih. Kita harus memastikan efisiensi dalam pengelolaan sampah, sehingga outputnya lebih besar dibandingkan biaya operasionalnya,” ujarnya.

Samsul juga menekankan bahwa sistem pengelolaan sampah di Polman harus ditingkatkan agar lebih efektif. Karena menurutnya, masalah utama bukan sampah yang berakhir di laut dan di sungai, melainkan kurangnya sistem pembuangan yang memadai di darat.

Selain sampah, infrastruktur juga menjadi perhatian utama dalam Musrenbang. Bupati Samsul Mahmud menginstruksikan dinas terkait untuk segera menyelesaikan perbaikan saluran air yang mampet sebelum musim hujan tiba.

“Saya minta minggu depan, Pak Kaban, Sekda, dan Asisten sudah bisa menyelesaikan ini. Jangan sampai musim hujan datang, kita baru sibuk mencari solusi,” tegasnya.

Selain itu, bupati juga menyinggung keterbatasan anggaran akibat defisit dua tahun berturut-turut, sehingga  defisit ini akan menjadi tantangan dalam pembangunan infrastruktur. Namun, Bupati tetap meminta OPD untuk tetap optimis dalam mencari solusi terbaik, agar program pembangunan tidak terhambat.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyinggung persoalan Kecamatan Binuang, sebuah wilayah yang selama ini dianggap kurang mendapatkan perhatian dalam pembangunan daerah. Ia berjanji bahwa perbaikan jalan dan irigasi di wilayah ini akan menjadi prioritas ke depan.

“Binuang ini selalu dianak tirikan, dan inilah yang menjadi perhatian kita ke depan. Jalan dan irigasi harus menjadi prioritas,” ujarnya.

Bupati yang akrab disapa Aji Assul ini juga menyoroti beberapa kewenangan daerah, termasuk pengelolaan Dana Alokasi Umum (DAU) Sumber Daya Alam (SDA), kini ditarik oleh pemerintah pusat. Namun, ia optimistis dengan jaringan yang dimiliki di DPR RI, pemerintah daerah masih bisa memperjuangkan hak-hak daerah.

“Dengan jaringan yang kita punya di DPR, insya Allah kita bisa memperjuangkan kepentingan daerah ke depan,” ucapnya.

Samsul Mahmud mengakui bahwa dalam sat dua tahun kedepan kondisi keuangan daerah masih berat akibat defisit anggaran. Namun, ia meminta kepada seluruh OPD dan pemerintah kecamatan untuk tetap optimis dalam menjalankan program pembangunan.

“Meskipun anggaran kita masih terbatas, kita tetap harus optimis dan mencari solusi terbaik agar pembangunan tetap berjalan,” pungkasnya.

Musrenbang ini menjadi langkah awal dalam menentukan arah pembangunan Polman kedepan, dengan fokus pada penyelesaian masalah sampah, infrastruktur, serta efisiensi anggaran demi kesejahteraan masyarakat. (*)

  • Bagikan