MAMUJU, SULBAR EXPRESS – “Saya berharap kepada teman-teman wartawan, agar objektif. Idealisme tetap ada pada saudara-saudara. Objektif dalam pemberitaan tanpa tendensius. Kritik yang seharusnya untuk dikritik, diberitakan yang sewajarnya untuk diberitakan”.
Begitu pesan yang disampaikan Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) saat menggelar buka puasa bersama para pimpinan media, pempinan redaksi, organisasi profesi wartawan dan asosiasi perusahaan media, Sabtu 29 Maret 2025, di Mamuju.
Dalam sambutannya, SDK mengungkapkan jika pers adalah pilar demokrasi. Demokrasi sehat ditentukan oleh sehatnya kehidupan pers di suatu bangsa. Ada keterbukaan, tidak ada tindak represif terhadap setiap pemberitaan, membuktikan bahwa demokrasi itu sehat.
“Tentu kita mengecam bersama-sama kejadian yang terjadi baru-baru ini kepada Tempo yang dikirimi kepala babi. Itu adalah salah satu bentuk teror terhadap suatu media yang kritis terhadap pemberitaan,” kata SDK.
Mantan DPR RI itu juga mengungkapkan, media tidak bisa dibungkam, karena media adalah suatu kekuatan yang lahir dari keinginan publik.
“Membungkam pers, sama dengan menahan turunnya hujan. Olehnya itu, dalam perjalanan hidup saya, saya selalu menjalin dan berbaik kepada pers. Satu pemberitaan yang terus menerus memberitakan kebaikan akan tercipta opini publik menjadi baik,” ungkapnya.
Ia membeberkan salah satu hal positif yang diraihnya tak terlepas dari peran media sejak dirinya bersama Wakil Gubernur Sulbar Salim S. Mengga dilantik menjadi oleh Presiden Prabowo Subianto.
“29 hari kami dengan pak Wagub bekerja, pemberitaan untuk gubernur se Indonesia, kita berada diperingkat menengah atau dikisaran 13 sampai dengan 15. Ini belum pernah terjadi dicapai oleh pemerintahan gubernur sebelumnya di Sulbar,” ungkap Bupati Mamuju era 2005-2015 ini.
SDK berharap, terjalinnya kerjasama yang kuat antara Pemprov Sulbar dengan media, pembangunan daerah dapat dilakukan bersama-sama.
“Saya bersama bapak Jenderal Salim S. Mengga berharap kepada insan pers, mari kita bangun, mari kita kerja bersama-sama. Kita mau desain bagaimana pemberitaan di Sulbar ini, sehingga publik mengetahui dan tercitra bahwa Sulbar itu baik, dia ramah investasi, punya sumber daya alam, pemerintahnya melayani, bukan Sulbar yang tidak stabil,” tutur SDK. (*)